Partai Golkar menjadi harapan terakhir agar pelaksanaan pesta demokrasi di Kabupaten Humbang Hasundutan berjalan dengan baik. Hal ini disampaikan pengamat politik, Universitas Negeri Medan (Unimed) Bakhrul Khair Amal terkait situasi politik terbaru di Humbang Hasundutan. "Partai Golkar menjadi satu-satunya harapan agar pilkada di sana bisa diikuti dua pasangan calon," katanya kepada Kantor Berita Politik RMOLSumut, Rabu (2/9). Bakhrul mengatakan, fenomena mengenai pilkada yang hanya diikuti oleh satu pasangan calon merupakan kondisi yang sangat ironis. Sebab, hal ini menunjukkan rendahnya penghargaan partai politik terhadap upaya para kader dalam membesarkan partai mereka. "Artinya jika semua partai politik hanya mengusung 1 pasangan calon sehingga membuat adanya istilah melawan kota kosong, ini berarti kegagalan dari mereka juga dalam proses kaderisasi," ujarnya. Diketahui Humbang Hasundutan menjadi satu diantara 23 kabupaten/kota yang akan menggelar pilkada 2020 di Sumatera Utara. Informasi yang dihimpun, sejauh ini tidak ada pasangan calon independen yang akan bertarung di pilkada tersebut. Pada sisi lain, petahana Dosmar Banjarnahor yang berpasangan dengan Oloan P Nababan nyaris mendapat dukungan dari semua partai politik pemilik kursi di DPRD Humbang Hasundutan. Partai Golkar sendiri hingga hari ini belum resmi mengumumkan siapa yang akan mereka usung meski kader mereka yang juga Ketua DPD Golkar Humbang Hasundutan Harry Marbun sudah menyatakan kesiapannya untuk maju melawan petahana. Apalagi partai ini juga memenuhi syarat untuk mengusung pasangan calon sendiri tanpa berkoalisi dengan partai lain. "Ini saya kira akan menjadi pertaruhan nama besar Golkar di Humbang Hasundutan, apakah menjadi partai petarung atau hanya pengikut," pungkasnya.[R]
Partai Golkar menjadi harapan terakhir agar pelaksanaan pesta demokrasi di Kabupaten Humbang Hasundutan berjalan dengan baik. Hal ini disampaikan pengamat politik, Universitas Negeri Medan (Unimed) Bakhrul Khair Amal terkait situasi politik terbaru di Humbang Hasundutan. "Partai Golkar menjadi satu-satunya harapan agar pilkada di sana bisa diikuti dua pasangan calon," katanya kepada Kantor Berita Politik RMOLSumut, Rabu (2/9). Bakhrul mengatakan, fenomena mengenai pilkada yang hanya diikuti oleh satu pasangan calon merupakan kondisi yang sangat ironis. Sebab, hal ini menunjukkan rendahnya penghargaan partai politik terhadap upaya para kader dalam membesarkan partai mereka. "Artinya jika semua partai politik hanya mengusung 1 pasangan calon sehingga membuat adanya istilah melawan kota kosong, ini berarti kegagalan dari mereka juga dalam proses kaderisasi," ujarnya. Diketahui Humbang Hasundutan menjadi satu diantara 23 kabupaten/kota yang akan menggelar pilkada 2020 di Sumatera Utara. Informasi yang dihimpun, sejauh ini tidak ada pasangan calon independen yang akan bertarung di pilkada tersebut. Pada sisi lain, petahana Dosmar Banjarnahor yang berpasangan dengan Oloan P Nababan nyaris mendapat dukungan dari semua partai politik pemilik kursi di DPRD Humbang Hasundutan. Partai Golkar sendiri hingga hari ini belum resmi mengumumkan siapa yang akan mereka usung meski kader mereka yang juga Ketua DPD Golkar Humbang Hasundutan Harry Marbun sudah menyatakan kesiapannya untuk maju melawan petahana. Apalagi partai ini juga memenuhi syarat untuk mengusung pasangan calon sendiri tanpa berkoalisi dengan partai lain. "Ini saya kira akan menjadi pertaruhan nama besar Golkar di Humbang Hasundutan, apakah menjadi partai petarung atau hanya pengikut," pungkasnya.© Copyright 2024, All Rights Reserved