Ketua Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Kabupaten Samosir, Ombang Siboro mundur dari keanggotaan Badan Pengelola Toba Caldera Unesco Global Geopark (TCUGGp) Provinsi Sumatera Utara.
Mundurnya sosok yang juga pengelola geosite Batu Hoda Samosir ini dikarena kekecewaannya terhadap kinerja badan yang dibentuk untuk memastikan Danau Toba tetap menjadi 3 pilar untuk pengembangan Taman Bumi (Geopark) sebagai pusat konservasi, edukasi, dan pembangunan perekonomian masyarakat secara berkelanjutan.
“Saya kira sejauh ini, hal itu tidak akan terwujud. Karena organiasi ini saya nilai bekerja tidak punya arah dan tidak punya visi. Bekerja tidak terstruktur layaknya sebuah organisasi, lebih sekedar rapat-rapat dan minim aksi,” kata Ombang Siboro, Kamis (12/1/2023).
Ombang selaku salah satu seorang pionir pelaku pariwisata di Danau Toba ini mengatakan, sejak terbitnya Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor. 188.44/657/KPTS/2021 tentang pengangkatan Personil Badan Pengelola TCUGGp pada bulan Oktober Tahun 2021, badan ini gagal melakukan konsolidasi internal, serta gagal juga mengorganisir diri menjadi organisasi yang “well perform” sehingga tidak mampu membangun keterlibatan dan dukungan rill dari berbagai berbagai lembaga pemerintah maupun non pemerintah, khususnya di bidang pembiayaan dan kegiatan.
“Hal mana lebih disebabkan oleh lemahnya kepemimpinan. Padahal berbagai masukan dan saran telah disampaikan oleh teman-teman di bidang dan oleh teman-teman para pengelola Geosite,” ujarnya.
Sosok yang juga mantan Kadis Pariwisata Kabupaten Samosir ini menambahkan, dalam mengelola Geopark Toba dibutuhkan keseriusan dan aksi nyata. Tidak sekedar hanya seremonial agar terkesan ada kinerja yang baik. Hal inilah yang dinilainya terjadi pada Badan Pengelola TCUGGp sehingga ia merasa miris.
“Sebagai putera Toba yang lahir, besar, dan bermukim di Kawasan Danau Toba, saya melihat, bahwa pimpinan dan para pengurus teras Badan Pengelola TCUGGp, sangat minim perhatian terhadap Geopark Toba (kecuali pengurus yang bermukim dan tinggal di Kawasan Danau Toba). Itu sebabnya menurut saya , kinerja Badan Pengelola TCUGGp, tidak membumi di Kawasan Geopark Toba. Salah satu bukti yang saya catat, bahwa semenjak diangkat sejak bulan Oktober 2021, Pimpinan teras BP TCUGGp tidak pernah punya program “Kunjungan Kerja Resmi” untuk melihat langsung atau memonitoring secara langsung keadaan 15 (lima belas) Geosite yang ada di Kawasan Geopark Kaldera Toba,” pungkasnya.
Atas dasar pertimbangan itulah kata Ombang, dirinya memilih untuk mengundurkan diri dari Badan Pengelola TCUGGp.
“Mengelola Danau Toba harus lewat aksi nyata. Selama ini saya lihat hanya sandiwara saja,” demikian Ombang siboro.
© Copyright 2024, All Rights Reserved