Mudik Tahun Ini Relatif Tidak Macet, Menhub: Itu Karena Infrastruktur

RMOLSumut. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengaku bangga bahwa perjalanan mudik 1440 Hijriah lebih baik, jika dibandingkan mudik tahun lalu.

"Ya hasil evaluasi kemarin kami senang karena banyak berita gembira, ada yang cerita dari Jakarta ke Semarang enam jam, Jakarta ke Palembang delapan setengah jam, dari Jakarta ke Solo delapan jam," ungkapnya usai memantau persiapan arus balik Idul Fitri 1440 Hijriah di terminal Rambutan, Jakarta Timur, Kamis (6/6).

Kondisi tersebut kata Budi, terjadi lantaran pembangunan infrastruktur yang dibangun dinilai sangat berguna.

"Saya tidak bayangkan kalau dalam keadaan seperti tiga tahun yang lalu bagaimana kita mengurai kemacetan itu, maka banyak cerita cerita horor pada saat itu sekarang tidak lagi. Nah ini suatu awal yang baik," tuturnya.

Selain itu juga disebabkan kenaikan peralihan masyarakat yang lebih memilih mudik dengan angkutan umum, dari pada kendaraan pribadi, yang naik antara 2 hingga 3 persen.

"Berikutnya kita lihat memang angkanya tidak terlalu tinggi naik 2-3 persen, tapi ada shifting dari kendaraan pribadi ke angkutan umum, karena bus-bus itu cukup banyak, yang digunakan oleh pemudik gratis kalau jumlah dari Jakarta Jawa Timur, Jawa Tengah hampir satu juta," paparnya.

"Satu juta orang cukup jumlah yang banyak, kalau dikalikan dengan kendaraan pribadi kan pasti banyak kendaraan pribadi yang digunakan, mengurangi kemacetan," tandasnya. [top]

RMOLSumut. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengaku bangga bahwa perjalanan mudik 1440 Hijriah lebih baik, jika dibandingkan mudik tahun lalu.

"Ya hasil evaluasi kemarin kami senang karena banyak berita gembira, ada yang cerita dari Jakarta ke Semarang enam jam, Jakarta ke Palembang delapan setengah jam, dari Jakarta ke Solo delapan jam," ungkapnya usai memantau persiapan arus balik Idul Fitri 1440 Hijriah di terminal Rambutan, Jakarta Timur, Kamis (6/6).

Kondisi tersebut kata Budi, terjadi lantaran pembangunan infrastruktur yang dibangun dinilai sangat berguna.

"Saya tidak bayangkan kalau dalam keadaan seperti tiga tahun yang lalu bagaimana kita mengurai kemacetan itu, maka banyak cerita cerita horor pada saat itu sekarang tidak lagi. Nah ini suatu awal yang baik," tuturnya.

Selain itu juga disebabkan kenaikan peralihan masyarakat yang lebih memilih mudik dengan angkutan umum, dari pada kendaraan pribadi, yang naik antara 2 hingga 3 persen.

"Berikutnya kita lihat memang angkanya tidak terlalu tinggi naik 2-3 persen, tapi ada shifting dari kendaraan pribadi ke angkutan umum, karena bus-bus itu cukup banyak, yang digunakan oleh pemudik gratis kalau jumlah dari Jakarta Jawa Timur, Jawa Tengah hampir satu juta," paparnya.

"Satu juta orang cukup jumlah yang banyak, kalau dikalikan dengan kendaraan pribadi kan pasti banyak kendaraan pribadi yang digunakan, mengurangi kemacetan," tandasnya. [top]