Diduga menjadi korban perdagangan manusia atau human trafficking, seorang anak berinisial JA (12) kini menjalani penanganan di RSUP H Adam Malik Medan.
Kasusnya kini ditangani oleh Team Fortune Community dan Perhimpunan Tionghoa Demokrat Indonesia (Pertidi) yang melakukan penanganan secara hukum.
Ketua DPD Partai Demokrat Sumatera Utara sendiri langsung menjenguk JA begitu mendapatkan informasi mengenai kasus yang dialaminya. Didampingi ketua Pertidi David Ang, Lokot terlihat memberikan semangat kepada JA.
"Setelah saya dapat info, saya langsung bebicara dengan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi secara langsung. Kami juga ucapkan banyak terimakasih kepada Ketua TP PKK Sumut, Ibu Nawal Lubis bersama Yayasan Peduli ADHA juga sudah memberikan pendampingan terhadap JA. Saya yakin Pemerintah Provinsi Sumut akan membantu untuk hadirnya rumah singgah bagi anak-anak terdampak HIV/AIDS dan saya juga akan mengawalnya melalui Fraksi Demokrat DPRD Sumut," katanya di dampingi Pendiri PERTIDI, Tony Chandra, Ketua Umum PERTIDI, David Ang, Sekjend PERTIDI Lie Yen dan segenap pengurus PERTIDI, Ryan Lim, Jony, dan Weny.
Lokot mengatakan pihaknya sangat menaruh rasa prihatin atas kondisi ini. Pihaknya bahkan berencana untuk mendirikan rumah singgah khusus bagi anak dengan HIV/AIDS atau ADHA.
"Saya tadi sempat berdialog dengan tim dokter, yang selama ini menangani JA di RSUP Haji Adam Malik Medan, kondisinya sudah membaik. Saat ini perlu asupan makanan bergizi tinggi, agar berat badannya kembali baik," ungkapnya didampingi Kepala Badan Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (BPPM) DPD Partai Demokrat Sumut, dr Imam Akbar.
Di tempat yang sama, dr Imam menyampaikan, kasus terjangkitnya HIV/AIDS ini akan semakin tinggi jika penangangannya tidak cepat dan tepat. Seperti kejadian di Kota Bandung ada puluhan anak terjangkit HIV/AIDS dari 12.358 kasus hingga 2021.
"Kita semua berharap, Kota Medan tidak seperti kejadian di Kota Bandung. Untuk itu, kita harus bersama-sama menjaga Kota Medan ini, dan terus memberikan bantuan yang utuh kepada khususnya anak-anak terjangkit HIV/AIDS," ucapnya.
Sesuai arahan tugas dari Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, dr Imam menyatakan, DPD Partai Demokrat melalui BPPM akan mengawal persoalan anak terjangkit HIV/AIDS di Kota Medan dan kab/kota se-Sumut. BPPM akan terus bergerak dan bekerjasama dengan para pengurus lainnya untuk memperjuangkan hak-hak anak ini jangan sampai terabaikan.
Sementara itu, David Ang mengatakan, untuk penanganan JA, sesuai dengan arahan dari Ketua DPD PD Sumut, Ketua dan Sekretaris berbagi tugas. Ketua PERTIDI akan fokus kepada persoalan hukum dan kebijakan yang dialami JA dan khusus penanganan kesehatan serta gizi untuk JA akan ditangani oleh Sekretaris PERTIDI.
"Dalam penangan ini, Yayasan Peduli Anak Terdampak HIV/AIDS juga ikut bersama-sama agar JA dapat ditangani. Setelah JA pulang, dan ditampung oleh Yayasan tersebut. Kami akan memperjuangkan hak-hak hukum terhadap JA dan mengupayakan hadirnya rumah singgah," katanya.
Lebih lanjut, dr Imam menyatakan, upaya terhadap kondisi kesehatan dan gizi yang dialami JA, akan terus menjadi pantauannya. Apalagi hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan, kami dari BPPM DPD Partai Demokrat Sumut akan terus membantu JA.
Untuk penanganan kasus ini, PERTIDI sendiri menunjuk Kuasa Hukum Kantor Hukum CN Iustitia (Adv. Arianto Nazara, S.H. dan Eben Haezer Zebua, S.H.) dan PERTIDI bekerjasama dengan Kantor Hukum CN Iustitia (Adv. Arianto Nazara, S.H. dan Eben Haezer Zebua, S.H.).
© Copyright 2024, All Rights Reserved