Pidato Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri pada HUT ke 50 lebih menekankan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki kemampuan yang sama dalam memimpin Indonesia.
- Dinilai Tak Normal, Pengunduran Diri Menpora Zainuddin Amali Disinyalir Buka Faksi Golkar Merapat ke Erick
- Erick Thohir Gandeng KPK Bersih-Bersih BUMN, Emrus Sihombing: Sikap Seorang Negarawan
- Emrus Sihombing: Jangan Terjebak Popularitas Dalam Memilih Pemimpin
Baca Juga
Dari sisi komunikasi, hal ini bisa dimaknai sebagai gestur bahwa Megawati masih berpotensi menetapkan Puan Maharani menjadi calon presiden yang akan mereka usung di 2024.
“Saya memaknai sangat terbuka lebar bahwa PDI Perjuangan mengusung perempuan menjadi pemimpin nasional di periode 2024-2029,” kata Komunikolog Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing, Selasa (10/1/2023).
Pemimpin nasional dalam hal ini dapat dimaknai sebagai Presiden maupun Ketua Umum Partai. Berkaitan dengan hal ini, Emrus menilai Megawati lebih menekankan potensi mengusung perempuan untuk kursi calon presiden. Sebab, jika hanya untuk estafet kepemimpinan di internal PDI Perjuangan, hal tersebut cukup menjadi konsumsi di internal saja.
“Saya melihat ke arah calon presiden karena acara tersebut diliput media. Jika untuk estafet Ketum PDI Perjuangan, saya kira lebih cenderung komunikasi konsumsi internal,” pungkasnya.
Diketahui hari ini PDI Perjuangan menggelar acara puncak HUT PDIP Ke-50 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Salah satu hal yang ditunggu dari kegiatan ini yakni pidato Ketum Megawati Soekarnoputri karena disebut akan menyinggun sosok capres usungan mereka. Namun dalam pidato tersebut, Megawati tidak mengungkit soal sosok capres.
- Sekjen Golkar: KIB Masih Jalan, Soal Capres Menunggu Momentum
- Dinilai Tak Normal, Pengunduran Diri Menpora Zainuddin Amali Disinyalir Buka Faksi Golkar Merapat ke Erick
- Salah Pilih Capres, Pemilu 2024 Kiamat buat PDIP