Ia mengatakan, tim ini nantinya akan mempunyai dua tugas utama dalam mengawasi Pansel Capim KPK Jilid V tahun ini.
Pertama, pegawai KPK memberi masukan bagi Capim KPK sehingga lembaga antirasuah ini akan mempunyai arah dalam pemberantasan korupsi. Hal itu sebagai wujud peran serta dari WP-KPK yang merupakan representasi dari pegawai KPK.
\"Kedua, melakukan pengawalan dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan seperti masyarakat sipil, akademisi, dan praktisi,\" sambung Yudi.
Para pemangku kepentingan yang dimaksud itu, lanjutnya, sangat memiliki peran penting untuk memastikan terpilihnya pimpinan KPK yang mempunyai rekam jejak antikorupsi, independen, dan tanpa dipengaruhi oleh lembaga manapun.
\"Sebab dari para pendaftar yang ada sekarang, kami melihat sangat minim tokoh antikorupsi yang mendaftar. Untuk itu, WP-KPK mendorong rakyat Indonesia untuk ikut mengawal proses ini,\" tandasnya.[top]" itemprop="description"/>
Ia mengatakan, tim ini nantinya akan mempunyai dua tugas utama dalam mengawasi Pansel Capim KPK Jilid V tahun ini.
Pertama, pegawai KPK memberi masukan bagi Capim KPK sehingga lembaga antirasuah ini akan mempunyai arah dalam pemberantasan korupsi. Hal itu sebagai wujud peran serta dari WP-KPK yang merupakan representasi dari pegawai KPK.
\"Kedua, melakukan pengawalan dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan seperti masyarakat sipil, akademisi, dan praktisi,\" sambung Yudi.
Para pemangku kepentingan yang dimaksud itu, lanjutnya, sangat memiliki peran penting untuk memastikan terpilihnya pimpinan KPK yang mempunyai rekam jejak antikorupsi, independen, dan tanpa dipengaruhi oleh lembaga manapun.
\"Sebab dari para pendaftar yang ada sekarang, kami melihat sangat minim tokoh antikorupsi yang mendaftar. Untuk itu, WP-KPK mendorong rakyat Indonesia untuk ikut mengawal proses ini,\" tandasnya.[top]"/>
Ia mengatakan, tim ini nantinya akan mempunyai dua tugas utama dalam mengawasi Pansel Capim KPK Jilid V tahun ini.
Pertama, pegawai KPK memberi masukan bagi Capim KPK sehingga lembaga antirasuah ini akan mempunyai arah dalam pemberantasan korupsi. Hal itu sebagai wujud peran serta dari WP-KPK yang merupakan representasi dari pegawai KPK.
\"Kedua, melakukan pengawalan dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan seperti masyarakat sipil, akademisi, dan praktisi,\" sambung Yudi.
Para pemangku kepentingan yang dimaksud itu, lanjutnya, sangat memiliki peran penting untuk memastikan terpilihnya pimpinan KPK yang mempunyai rekam jejak antikorupsi, independen, dan tanpa dipengaruhi oleh lembaga manapun.
\"Sebab dari para pendaftar yang ada sekarang, kami melihat sangat minim tokoh antikorupsi yang mendaftar. Untuk itu, WP-KPK mendorong rakyat Indonesia untuk ikut mengawal proses ini,\" tandasnya.[top]"/>
RMOLSumut.Menyikapi merosotnya jumlah pendaftar calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK) pada tahun ini, Wadah Pegawai KPK (WP-KPK) berinisiatif membentuk tim pemantau untuk mengawasi panitia seleksi (Pansel) Capim KPK.
Hal itu diungkapkan Ketua Wadah Pegawai KPK, Yudi Purnomo saat jumpa pers di pelataran gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (1/7).
"Kami Wadah Pegawai KPK telah membentuk tim untuk mengawal seleksi pimpinan KPK," kata Yudi.
Ia mengatakan, tim ini nantinya akan mempunyai dua tugas utama dalam mengawasi Pansel Capim KPK Jilid V tahun ini.
Pertama, pegawai KPK memberi masukan bagi Capim KPK sehingga lembaga antirasuah ini akan mempunyai arah dalam pemberantasan korupsi. Hal itu sebagai wujud peran serta dari WP-KPK yang merupakan representasi dari pegawai KPK.
"Kedua, melakukan pengawalan dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan seperti masyarakat sipil, akademisi, dan praktisi," sambung Yudi.
Para pemangku kepentingan yang dimaksud itu, lanjutnya, sangat memiliki peran penting untuk memastikan terpilihnya pimpinan KPK yang mempunyai rekam jejak antikorupsi, independen, dan tanpa dipengaruhi oleh lembaga manapun.
"Sebab dari para pendaftar yang ada sekarang, kami melihat sangat minim tokoh antikorupsi yang mendaftar. Untuk itu, WP-KPK mendorong rakyat Indonesia untuk ikut mengawal proses ini," tandasnya.[top]
RMOLSumut.Menyikapi merosotnya jumlah pendaftar calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK) pada tahun ini, Wadah Pegawai KPK (WP-KPK) berinisiatif membentuk tim pemantau untuk mengawasi panitia seleksi (Pansel) Capim KPK.
Hal itu diungkapkan Ketua Wadah Pegawai KPK, Yudi Purnomo saat jumpa pers di pelataran gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (1/7).
"Kami Wadah Pegawai KPK telah membentuk tim untuk mengawal seleksi pimpinan KPK," kata Yudi.
Ia mengatakan, tim ini nantinya akan mempunyai dua tugas utama dalam mengawasi Pansel Capim KPK Jilid V tahun ini.
Pertama, pegawai KPK memberi masukan bagi Capim KPK sehingga lembaga antirasuah ini akan mempunyai arah dalam pemberantasan korupsi. Hal itu sebagai wujud peran serta dari WP-KPK yang merupakan representasi dari pegawai KPK.
"Kedua, melakukan pengawalan dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan seperti masyarakat sipil, akademisi, dan praktisi," sambung Yudi.
Para pemangku kepentingan yang dimaksud itu, lanjutnya, sangat memiliki peran penting untuk memastikan terpilihnya pimpinan KPK yang mempunyai rekam jejak antikorupsi, independen, dan tanpa dipengaruhi oleh lembaga manapun.
"Sebab dari para pendaftar yang ada sekarang, kami melihat sangat minim tokoh antikorupsi yang mendaftar. Untuk itu, WP-KPK mendorong rakyat Indonesia untuk ikut mengawal proses ini," tandasnya.[top]