Menteri Perdagangan (Mendag) Republik Indonesia Muhammad Lutfi menilai kelangkaan minyak goreng di Sumatera Utara tidak lazim.
Sebab, berdasarkan data yang ada stok minyak goreng dalam kurun 12 hari terakhir mencapai 33.080.788 liter.
Atas kondisi ini, ia meminta agar aparat penegak hukum juga turun tangan dan menindak tegas terhadap segala macam penyimpangan yang memicu kelangkaan tersebut.
"Saya minta tolong aparat hukum bertindak tegas terhadap penyimpangan dan tindakan yang melawan hukum, yang dilakukan oleh pelaku baik produsen maupun kepada retail, ini akan kita kerjakan," katanya usai melakukan sidak di Pusat Pasar Medan bersama Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, Sabtu (26/2/2022).
"Ini pasti minyak melimpah di Sumut, dan saya jamin tangki-tangki di Sumut ini penuh semuanya. Jumlahnya ini (minyak goreng) seperti air bah mestinya di Kota Medan sampai Kota Kisaran, jadi saya sekali lagi tidak menuduh yang buruk-buruk pada pelaku di Sumut, tetapi karena jumlahnya terlalu banyak dan tidak sesuai dengan keadaan pasar, terpaksa kita akan libatkan aparat hukum," kata Mendag.
Diharapkan, dalam dua atau tiga hari ke depan, distribusi minyak goreng di Sumut sudah aman.
"Kita mengedepankan market mechanic yang baik, dan mudah-mudahan pada Senin ini keadaan menjadi normal, " ujar Mendag.
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menyampaikan Sumut bisa memproduksi 230 ribu ton minyak goreng per tahun. Sementara kebutuhan Sumut per tahun hanya 180 ribu ton. Menurutnya, seharusnya dengan jumlah seperti itu, minyak goreng masih surplus.
Untuk itu, Edy Rahmayadi akan berkoordinasi dengan setiap pihak menyelesaikan apa penyebab kelangkaan minyak di lapangan. Menurutnya stok ada, namun Ia akan mencari penyebab permasalahan tersebut.
"Kita mencari di mana sela-sela yang harus kita lakukan, sebenarnya barang ini ada, tetapi nanti kita cari, nanti kita akan koordinasi, diharapkan rakyat akan kembali normal seperti biasa," kata Edy.
© Copyright 2024, All Rights Reserved