[***]
*Zulham Effendi
Pimpinan Umum RMOLSUMUT dan
Founder D\'Coach
" itemprop="description"/>
[***]
*Zulham Effendi
Pimpinan Umum RMOLSUMUT dan
Founder D\'Coach
"/>
[***]
*Zulham Effendi
Pimpinan Umum RMOLSUMUT dan
Founder D\'Coach
"/>
DINAMIKA perpolitikan 2019 semakin dinamis. 16 Partai Politik menerjukan kader-kader terbaik untuk bertarung di lapangan agar mendapatkan kursi legislatif baik di tingkat kab/kota, provinsi dan pusat.
Strategi partai dalam memenangkan para calon anggota legislatifnya sangat menentukan jumlah kursi yang akan diraih.
Selain itu, calon anggota legislatif juga harus berupaya semaksimal mungkin bekerja di lapangan agar masyarakat di daerah pemilihannya mau memilihnya.
Untuk itu, penguatan personal branding calon anggota legislatif sangat diperlukan. Di era sekarang, masyarakat sudah semakin cerdas dalam menentukan siapa yang layak dan memiliki kompetensi untuk mewakilinya di parlemen.
Pileg 2019 harus bebas dari praktek money politic. Hal ini, tidak baik bagi masa depan bBangsa Indonesia.
Partai dan calon anggota legislatif harus membuang jauh-jauh akan konsep money politic atau membeli suara rakyat dan rakyat pun harus menyadari bahwa terlalu murahnya masa depan bangsa ke depan hanya diharga beberapa ratus ribu rupiah.
Para calon anggota legislatif harus juga memberikan edukasi ke masyarakat terkait mereka yang meminta bayaran atas suara yg mereka berikan atau istilah di lapangan dengan kata wani piro.
Beberapa alasan kenapa ini perlu di-edukasi:
1. Masa depan Indonesia tidak bisa dikorbankan hanya untuk mendapatkan kepentingan sesaat
.
2. Calon anggota legislatif nantinya menjadi wakil rakyat, kalau membayar suara berarti keterwakilan rakyat sudah tidak ada lagi. Calon anggota legislatif menjadi wakil kepentingan dirinya sendiri dan partainya
3. Yang dipaparkan kepada rakyat adalah gagasan yang konstruktif dan kerja nyata bukan hanya slogan atau iklan jalanan.
4. Adu gagasan akan membentuk massa loyal dibandingkan dgn membayar suara.
Kalau seorang calon anggota legislatif berpikir bahwa dia hanya perlu mengumpulkan uang untuk membeli suara rakyat dan pesaingnya juga berpikir sama dan suara yang mau di dapat dari daerah yang sama.
Pertanyaannya siapa caleg yang akan dipilih rakyat yang suaranya mau dibeli tadi?
Secara naluri, yang akan dipilih adalah calon anggota legislatif yang memberi paling akhir dgn nominal yang tinggi atau bisa jadi dicoblos semua calon anggota legislatif yang membayar dan akhirnya kertas suara pun batal.
Kalau ini diterapkan maka akan terjadi kemunduran demokrasi. Untuk memenangkan pertarungan merebut kursi parlemen disarankan agar para calon anggota legislatif menguatkan ide, gagasan dan program yang akan dilaksanakan kalau terpilih.
Sosialisasi terpadu, sistematis dan terstruktur akan sangat membantu dalam membentuk pemilih loyal. Selain itu diperlukan maintenance yang efektif dan efisien dalam menjaga pemilih loyal tersebut.
Cara yang paling efektif adalah dengan melibatkan pemilih loyal menjadi bagian dari tim pemenangan. Mari bersama katakan tidak "wani piro" [***]
*Zulham Effendi
Pimpinan Umum RMOLSUMUT dan
Founder D'Coach
© Copyright 2024, All Rights Reserved