Kedatangan jenderal bintang dua bersama sejumlah pejabat utama Polda Sumut mendapat sambutan hangat dari masyarakat sekitar. Usai memberikan hak suaranya, warga pun meminta agar bisa selfie dan berswafoto bersama dengan Kapolda, dengan diladeni satu persatu.
Agus menjelaskan berdasarkan pengumuman yang disampaikan KPU Sumut, ada 5 kecamatan yang dilaksanakan Pemungutan Suara Ulang (PSU) dan Pemungutan Suara Lanjutan (PSL) di Nisel yakni Kecamatan Somambawa, Kecamatan Sidua’ori, Kecamatan Mazino, Kecamatan Lolowau dan Kecamatan Toma.
Penundaan Pemilu Pilpres dan Pileg 2019 yang dilaksanakan pada 17 April lalu karena terkendala masalah logistik yang belum tiba di TPS hingga hari pemungutan suara dan juga faktor alam dimana surat suara yang sudah dicoblos tenggelam di sungai saat dibawa oleh petugas penyelenggara pemilu. \"Jadi saya dan lainnya ingin memastikan pelaksanaan pemilu ulang berjalan lancar,\" ucap Agus.
Ia juga meminta kepada seluruh masyarakat Sumatera Utara untuk mengawal pemilu pasca pelaksanaan dengan tetap menjaga keamanan, ketertiban dan kondusifitas masyarakat. \"Kalau ada dugaan kecurangan maka diselesaikan secara hukum, laporkan ke Bawaslu atau tidak puas dengan hasilnya maka bawa ke Mahkamah Konstitusi. Semua sudah diatur undang undang,\' ujarnya.
Agus juga menekankan, Polri dan TNI sudah diamanahkan oleh undang undang untuk melindungi negara dan masyarakat. \"jadi bapak atau ibu jangan khawatir dan takut. Kami juga berasal dari masyarakat dan pastinya mengabdi dibawah bendera Merah Putih,\" tutupnya. " itemprop="description"/>
Kedatangan jenderal bintang dua bersama sejumlah pejabat utama Polda Sumut mendapat sambutan hangat dari masyarakat sekitar. Usai memberikan hak suaranya, warga pun meminta agar bisa selfie dan berswafoto bersama dengan Kapolda, dengan diladeni satu persatu.
Agus menjelaskan berdasarkan pengumuman yang disampaikan KPU Sumut, ada 5 kecamatan yang dilaksanakan Pemungutan Suara Ulang (PSU) dan Pemungutan Suara Lanjutan (PSL) di Nisel yakni Kecamatan Somambawa, Kecamatan Sidua’ori, Kecamatan Mazino, Kecamatan Lolowau dan Kecamatan Toma.
Penundaan Pemilu Pilpres dan Pileg 2019 yang dilaksanakan pada 17 April lalu karena terkendala masalah logistik yang belum tiba di TPS hingga hari pemungutan suara dan juga faktor alam dimana surat suara yang sudah dicoblos tenggelam di sungai saat dibawa oleh petugas penyelenggara pemilu. \"Jadi saya dan lainnya ingin memastikan pelaksanaan pemilu ulang berjalan lancar,\" ucap Agus.
Ia juga meminta kepada seluruh masyarakat Sumatera Utara untuk mengawal pemilu pasca pelaksanaan dengan tetap menjaga keamanan, ketertiban dan kondusifitas masyarakat. \"Kalau ada dugaan kecurangan maka diselesaikan secara hukum, laporkan ke Bawaslu atau tidak puas dengan hasilnya maka bawa ke Mahkamah Konstitusi. Semua sudah diatur undang undang,\' ujarnya.
Agus juga menekankan, Polri dan TNI sudah diamanahkan oleh undang undang untuk melindungi negara dan masyarakat. \"jadi bapak atau ibu jangan khawatir dan takut. Kami juga berasal dari masyarakat dan pastinya mengabdi dibawah bendera Merah Putih,\" tutupnya. "/>
Kedatangan jenderal bintang dua bersama sejumlah pejabat utama Polda Sumut mendapat sambutan hangat dari masyarakat sekitar. Usai memberikan hak suaranya, warga pun meminta agar bisa selfie dan berswafoto bersama dengan Kapolda, dengan diladeni satu persatu.
Agus menjelaskan berdasarkan pengumuman yang disampaikan KPU Sumut, ada 5 kecamatan yang dilaksanakan Pemungutan Suara Ulang (PSU) dan Pemungutan Suara Lanjutan (PSL) di Nisel yakni Kecamatan Somambawa, Kecamatan Sidua’ori, Kecamatan Mazino, Kecamatan Lolowau dan Kecamatan Toma.
Penundaan Pemilu Pilpres dan Pileg 2019 yang dilaksanakan pada 17 April lalu karena terkendala masalah logistik yang belum tiba di TPS hingga hari pemungutan suara dan juga faktor alam dimana surat suara yang sudah dicoblos tenggelam di sungai saat dibawa oleh petugas penyelenggara pemilu. \"Jadi saya dan lainnya ingin memastikan pelaksanaan pemilu ulang berjalan lancar,\" ucap Agus.
Ia juga meminta kepada seluruh masyarakat Sumatera Utara untuk mengawal pemilu pasca pelaksanaan dengan tetap menjaga keamanan, ketertiban dan kondusifitas masyarakat. \"Kalau ada dugaan kecurangan maka diselesaikan secara hukum, laporkan ke Bawaslu atau tidak puas dengan hasilnya maka bawa ke Mahkamah Konstitusi. Semua sudah diatur undang undang,\' ujarnya.
Agus juga menekankan, Polri dan TNI sudah diamanahkan oleh undang undang untuk melindungi negara dan masyarakat. \"jadi bapak atau ibu jangan khawatir dan takut. Kami juga berasal dari masyarakat dan pastinya mengabdi dibawah bendera Merah Putih,\" tutupnya. "/>
Kapolda Sumatera Utara, Irjen pol Agus Andrianto turun langsung memantau pelaksanaan pemungutan suara susulan pada beberapa kecamatan di Kabupaten Nias Selatan. Bersama dengan jajaran penyelenggara pemilu, Irjen Agus meninjau beberapa lokasi pelaksanaan pemungutan suara tersebut, salah satunya di Desa Hilisataro, Kecamatan Toma, Nisel.
"Alhamdulillah semuanya berjalan lancar, polisi sifatnya hanya membantu penyelenggara dalam memberikan rasa aman dan nyaman demi suksesnya pesta demokrasi," katanya, Selasa (23/4/2019).
Kedatangan jenderal bintang dua bersama sejumlah pejabat utama Polda Sumut mendapat sambutan hangat dari masyarakat sekitar. Usai memberikan hak suaranya, warga pun meminta agar bisa selfie dan berswafoto bersama dengan Kapolda, dengan diladeni satu persatu.
Agus menjelaskan berdasarkan pengumuman yang disampaikan KPU Sumut, ada 5 kecamatan yang dilaksanakan Pemungutan Suara Ulang (PSU) dan Pemungutan Suara Lanjutan (PSL) di Nisel yakni Kecamatan Somambawa, Kecamatan Sidua’ori, Kecamatan Mazino, Kecamatan Lolowau dan Kecamatan Toma.
Penundaan Pemilu Pilpres dan Pileg 2019 yang dilaksanakan pada 17 April lalu karena terkendala masalah logistik yang belum tiba di TPS hingga hari pemungutan suara dan juga faktor alam dimana surat suara yang sudah dicoblos tenggelam di sungai saat dibawa oleh petugas penyelenggara pemilu. "Jadi saya dan lainnya ingin memastikan pelaksanaan pemilu ulang berjalan lancar," ucap Agus.
Ia juga meminta kepada seluruh masyarakat Sumatera Utara untuk mengawal pemilu pasca pelaksanaan dengan tetap menjaga keamanan, ketertiban dan kondusifitas masyarakat. "Kalau ada dugaan kecurangan maka diselesaikan secara hukum, laporkan ke Bawaslu atau tidak puas dengan hasilnya maka bawa ke Mahkamah Konstitusi. Semua sudah diatur undang undang,' ujarnya.
Agus juga menekankan, Polri dan TNI sudah diamanahkan oleh undang undang untuk melindungi negara dan masyarakat. "jadi bapak atau ibu jangan khawatir dan takut. Kami juga berasal dari masyarakat dan pastinya mengabdi dibawah bendera Merah Putih," tutupnya.
Kapolda Sumatera Utara, Irjen pol Agus Andrianto turun langsung memantau pelaksanaan pemungutan suara susulan pada beberapa kecamatan di Kabupaten Nias Selatan. Bersama dengan jajaran penyelenggara pemilu, Irjen Agus meninjau beberapa lokasi pelaksanaan pemungutan suara tersebut, salah satunya di Desa Hilisataro, Kecamatan Toma, Nisel.
"Alhamdulillah semuanya berjalan lancar, polisi sifatnya hanya membantu penyelenggara dalam memberikan rasa aman dan nyaman demi suksesnya pesta demokrasi," katanya, Selasa (23/4/2019).
Kedatangan jenderal bintang dua bersama sejumlah pejabat utama Polda Sumut mendapat sambutan hangat dari masyarakat sekitar. Usai memberikan hak suaranya, warga pun meminta agar bisa selfie dan berswafoto bersama dengan Kapolda, dengan diladeni satu persatu.
Agus menjelaskan berdasarkan pengumuman yang disampaikan KPU Sumut, ada 5 kecamatan yang dilaksanakan Pemungutan Suara Ulang (PSU) dan Pemungutan Suara Lanjutan (PSL) di Nisel yakni Kecamatan Somambawa, Kecamatan Sidua’ori, Kecamatan Mazino, Kecamatan Lolowau dan Kecamatan Toma.
Penundaan Pemilu Pilpres dan Pileg 2019 yang dilaksanakan pada 17 April lalu karena terkendala masalah logistik yang belum tiba di TPS hingga hari pemungutan suara dan juga faktor alam dimana surat suara yang sudah dicoblos tenggelam di sungai saat dibawa oleh petugas penyelenggara pemilu. "Jadi saya dan lainnya ingin memastikan pelaksanaan pemilu ulang berjalan lancar," ucap Agus.
Ia juga meminta kepada seluruh masyarakat Sumatera Utara untuk mengawal pemilu pasca pelaksanaan dengan tetap menjaga keamanan, ketertiban dan kondusifitas masyarakat. "Kalau ada dugaan kecurangan maka diselesaikan secara hukum, laporkan ke Bawaslu atau tidak puas dengan hasilnya maka bawa ke Mahkamah Konstitusi. Semua sudah diatur undang undang,' ujarnya.
Agus juga menekankan, Polri dan TNI sudah diamanahkan oleh undang undang untuk melindungi negara dan masyarakat. "jadi bapak atau ibu jangan khawatir dan takut. Kami juga berasal dari masyarakat dan pastinya mengabdi dibawah bendera Merah Putih," tutupnya.