Di
tengah pertarungan perebutan kursi ketua umum Partai Golkar, para
kandidat saling berebut klaim didukung Jokowi. Sebagian kalangan
menyebut Jokowi dukung Airlangga. Sisi lain, kubu Bambang Soesatyo juga
mengklaim mendapat dukungan Jokowi.
Presiden Jokowi sendiri
tidak pernah secara eksplisit menunjukkan dukungan kepada salah satu
kandidat Ketum Golkar. Dia bahkan menyatakan, tidak bakal ikut
campur urusan pemilihan Ketum itu.
Namun demikian, tak bisa
dipungkiri, bahwa sosok pimpinan Golkar mendatang akan turut
mempengaruhi stabilitas pemerintah Jokowi pada periode kedua nanti.
Habib
mengatakan, Golkar merupakan partai penting yang diharapkan Jokowi,
selain PDIP untuk menopang dukungan dalam menjalankan pemerintahan
ke depan.
\"Jokowi butuh dukungan dari parpol lain selain partai asalnya, PDIP,\" tutup Habib. [fak]" itemprop="description"/>
Di
tengah pertarungan perebutan kursi ketua umum Partai Golkar, para
kandidat saling berebut klaim didukung Jokowi. Sebagian kalangan
menyebut Jokowi dukung Airlangga. Sisi lain, kubu Bambang Soesatyo juga
mengklaim mendapat dukungan Jokowi.
Presiden Jokowi sendiri
tidak pernah secara eksplisit menunjukkan dukungan kepada salah satu
kandidat Ketum Golkar. Dia bahkan menyatakan, tidak bakal ikut
campur urusan pemilihan Ketum itu.
Namun demikian, tak bisa
dipungkiri, bahwa sosok pimpinan Golkar mendatang akan turut
mempengaruhi stabilitas pemerintah Jokowi pada periode kedua nanti.
Habib
mengatakan, Golkar merupakan partai penting yang diharapkan Jokowi,
selain PDIP untuk menopang dukungan dalam menjalankan pemerintahan
ke depan.
\"Jokowi butuh dukungan dari parpol lain selain partai asalnya, PDIP,\" tutup Habib. [fak]"/>
Di
tengah pertarungan perebutan kursi ketua umum Partai Golkar, para
kandidat saling berebut klaim didukung Jokowi. Sebagian kalangan
menyebut Jokowi dukung Airlangga. Sisi lain, kubu Bambang Soesatyo juga
mengklaim mendapat dukungan Jokowi.
Presiden Jokowi sendiri
tidak pernah secara eksplisit menunjukkan dukungan kepada salah satu
kandidat Ketum Golkar. Dia bahkan menyatakan, tidak bakal ikut
campur urusan pemilihan Ketum itu.
Namun demikian, tak bisa
dipungkiri, bahwa sosok pimpinan Golkar mendatang akan turut
mempengaruhi stabilitas pemerintah Jokowi pada periode kedua nanti.
Habib
mengatakan, Golkar merupakan partai penting yang diharapkan Jokowi,
selain PDIP untuk menopang dukungan dalam menjalankan pemerintahan
ke depan.
\"Jokowi butuh dukungan dari parpol lain selain partai asalnya, PDIP,\" tutup Habib. [fak]"/>
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah tahu gaya
kepemimpinan Airlangga Hartarto di Partai Golkar yang terbukti loyal
mendukung pemerintah. Jokowi tentu tidak mau mengambil resiko
kerusakan hubungan dengan Golkar yang berdampak pada destabilisai
pemerintahannya.
Atas dasar itu, Jokowi dinilai lebih
nyaman dan lebih menyukai jika Airlangga yang kembali memimpin Golkar
periode mendatang.
Setidaknya demikian pandangan yang
disampaikan pengamat sosial politik Universitas Muhammadiyah Malang,
Ahmad Habib, seperti dilansir Kantor Berita RMOL, Minggu (18/8).
"Jika Jokowi berjarak dengan Airlangga, maka akan menerima kerugian," jelas Habib.
Di
tengah pertarungan perebutan kursi ketua umum Partai Golkar, para
kandidat saling berebut klaim didukung Jokowi. Sebagian kalangan
menyebut Jokowi dukung Airlangga. Sisi lain, kubu Bambang Soesatyo juga
mengklaim mendapat dukungan Jokowi.
Presiden Jokowi sendiri
tidak pernah secara eksplisit menunjukkan dukungan kepada salah satu
kandidat Ketum Golkar. Dia bahkan menyatakan, tidak bakal ikut
campur urusan pemilihan Ketum itu.
Namun demikian, tak bisa
dipungkiri, bahwa sosok pimpinan Golkar mendatang akan turut
mempengaruhi stabilitas pemerintah Jokowi pada periode kedua nanti.
Habib
mengatakan, Golkar merupakan partai penting yang diharapkan Jokowi,
selain PDIP untuk menopang dukungan dalam menjalankan pemerintahan
ke depan.
"Jokowi butuh dukungan dari parpol lain selain partai asalnya, PDIP," tutup Habib. [fak]
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah tahu gaya
kepemimpinan Airlangga Hartarto di Partai Golkar yang terbukti loyal
mendukung pemerintah. Jokowi tentu tidak mau mengambil resiko
kerusakan hubungan dengan Golkar yang berdampak pada destabilisai
pemerintahannya.
Atas dasar itu, Jokowi dinilai lebih
nyaman dan lebih menyukai jika Airlangga yang kembali memimpin Golkar
periode mendatang.
Setidaknya demikian pandangan yang
disampaikan pengamat sosial politik Universitas Muhammadiyah Malang,
Ahmad Habib, seperti dilansir Kantor Berita RMOL, Minggu (18/8).
"Jika Jokowi berjarak dengan Airlangga, maka akan menerima kerugian," jelas Habib.
Di
tengah pertarungan perebutan kursi ketua umum Partai Golkar, para
kandidat saling berebut klaim didukung Jokowi. Sebagian kalangan
menyebut Jokowi dukung Airlangga. Sisi lain, kubu Bambang Soesatyo juga
mengklaim mendapat dukungan Jokowi.
Presiden Jokowi sendiri
tidak pernah secara eksplisit menunjukkan dukungan kepada salah satu
kandidat Ketum Golkar. Dia bahkan menyatakan, tidak bakal ikut
campur urusan pemilihan Ketum itu.
Namun demikian, tak bisa
dipungkiri, bahwa sosok pimpinan Golkar mendatang akan turut
mempengaruhi stabilitas pemerintah Jokowi pada periode kedua nanti.
Habib
mengatakan, Golkar merupakan partai penting yang diharapkan Jokowi,
selain PDIP untuk menopang dukungan dalam menjalankan pemerintahan
ke depan.
"Jokowi butuh dukungan dari parpol lain selain partai asalnya, PDIP," tutup Habib. [fak]