Kalangan petani menjadi pihak yang tersakiti jika impor beras 1 juta ton yang diwacanakan pemerintah benar-benar terlaksana.
Hal ini juga sekaligus membuktikan jika petani hanya dijadikan jualan oleh presiden Joko Widodo saat kampanye pemilihan presiden (pilpres).
"Kalau impor ini terlaksana, berarti baik Jokowi maupun Mentan sangat sakiti hati petani. Karena petani dijadikan jualan saat Pilpres. Nah sekarang mau impor beras saat mau musim panen," kata pengamat sosial politik, Muslim Arbi dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (21/3).
Dijelaskannya, mengimpor beras merupakan bentuk kegagalan dalam meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia. Kegagalan ini bukan hanya pada Menteri Pertanian namun juga menjadi kegagalan kepala negara.
"Jika tetap impor juga, kegagalan bukan saja oleh Mentan. Tapi Jokowi juga dianggap gagal. Karena nasib petani cuma didagangkan saat Pilpres. Ini sangat di sayangkan dan disesalkan," pungkasnya.
DIketahui Menteri Perdagangan M. Lutfi mengatakan pemerintah akan melakukan impor beras 1 juta ton. Tujuannya untuk mendorong stok berasa cadangan secara nasional aman. Lutfi juga menjamin tidak akan ada impor beras saat masa panen raya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved