Muhammadiyah bukanlah kendaraan politik. Sehingga Muhammadiyah tidak akan ikut campur dalam penentuan calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres) tahun 2024 mendatang.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, menegaskan sikap Muhammadiyah soal Pilpres adalah wait and see.
“Biarlah itu diurus oleh ketua-ketua partai, karena kewenangan konstitusional untuk mencalonkan siapa capres dan cawapres itu ada pada partai politik, itu amanat Undang-undang Dasar,” kata Mu’ti lewat keterangan resminya seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (25/7/2023).
Ia menekankan, Muhammadiyah tidak akan mendeklarasikan dukungan terhadap calon presiden tertentu. Dia mengibaratkan hal ini seperti mimpi di siang bolong.
“Kalau warga Muhammadiyah ikut mendukung atau titip aspirasi, titipkan lewat partai politik, jangan Muhammadiyah buat deklarasi dukung mendukung calon presiden tertentu, itu namanya mimpi di siang bolong. Wait and see saja,” ucap Mu’ti.
Muhammadiyah mendorong elite yang akan berkontestasi pada Pemilu 2024 untuk menonjolkan gagasan dan isu strategis kebangsaan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved