Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi menepis kabar yang menyebut rumah sakit di Sumatera Utara tidak sanggup lagi menampung pasien Covid-19.
Disebutkannya, saat ini baru 50 persen rumah sakit negeri dan swasta di Sumut yang terlibat dalam penanganan pasien covid-19. Artinya masih ada 50 persen lagi yang belum dilibatkan.
"Rumah sakit di Sumut baru 50 persen terpakai menangani Covid-19. Jadi masih ada 50 persen lagi rumah sakit negeri dan swasta yang belum menangani Covid-19," kata Edy menjawab wartawan, di Rumah Dinas Gubernur Sumatera Utara, Kamis (6/5/21).
Menurutnya, anggapan bahwa rumah sakit di Sumut penuh ini dikarenakan salah satu RS rujukan yakni RS Martha Friska sudah tidak menjadi rujukan pasien Covid-19. Terlebih lagi, saat ini angka Covid-19 di Sumut memang meningkat.
Namun ia menegaskan, bahwa Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tentunya punya rencana-rencana kerja dalam penanganan Covid-19. Karenanya, masyarakat diimbau tidak panik.
"Tidak ada istilah sanggup tidak sanggup. Kita punya plan A plan B plan C. Apabila meningkat, ini akan begini. Tak boleh orang putus asa," katanya.
"Martha Friska dipakai karena kita butuh di awal-awal karena rumah sakit yang lain belum siap. Sesuai prosedurnya, sesuai tupoksinya, rumah sakit saat ini sudah berjalan. Biarkan dia berjalan, dan jangan diprovokasi. Ini kesehatan ini," timpalnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved