Media massa memiliki tanggungjawab dalam memberikan pendidikan politik dan memberikan informasi yang akurat terkait perkembangan politik jelang pemilu 2022.
Hal ini karena akurasi informasi menjadi salah satu bagian penting dalam mereduksi potensi konflik akibat berbagai informasi bohong yang menyebar melalui media sosial.
Hal ini disampaikan pengamat politik yang juga akademisi dari FISIP Universitas Sumatera Utara, Faisal Mahrawa saat berbicara para Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif kepada Stakeholder, di Hotel Radisson Medan, Kamis (22/12/2022).
“Media massa memiliki tanggung jawab untuk menyadarkan publik tentang bahaya hoax yang sangat mencederai demokrasi,” katanya.
Faisal mengatakan informasi bohong maupun hoax dan ujaran kebencian dengan tujuan untuk mendiskreditkan seseorang dalam kaitannya dengan pemilu sangat mudah ditemukan. Hal ini menjadi tantangan besar mengingat pesta demokrasi seperti pemilu merupakan ajang perebutan kekuasaan yang sah sesuai dengan konstitusi yang diharapkan dapat membuat Indonesia menjadi lebih baik.
“Disinilah kita ingin melihat bahwa media memiliki peran yang sangat dahsyat. Perannya sangat sentral dalam agenda pemilu, karena media dapat menjadi alat dalam pembentukan opini,” pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved