Dualisme kepengurusan di tubuh Pengurus Kota (Pengkot) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kota Medan terjadi setelah terpilihnya dua orang sosok ketua pada Musyawarah Kota (Muskot) PBSI Medan, Jumat (19/3).
Keduanya yakni Ali Yusran Gea yang terpilih pada Muskot PBSI Medan yang digelar di Aula PBSI Sumatera Utara, Jalan Willem Iskandar dan Ade Prasetyo yang terpilih pada Muskot PBSI Medan yang digelar di Regale Convention, Jalan Adam Malik, Medan.
Hal unik justru terjadi pasca pelaksanaan Muskot PBSI yang menghasilkan dua orang Ketua PBSI Kota Medan tersebut. Keduanya langsung duduk 'ngopi bareng'. Ketua Badminton Lovers Club (BLC) Sumatera Utara yang juga salah satu sesepuh buluntangkis di Kota Medan, Muliadi hadir bersama mereka.
"Saya bahagia sekali, kedua ketua terpilih bisa jumpa bersama. Keduanya sepakat untuk bekerjasama dalam membangun kebersamaan di PBSI Kota Medan. Kami bertemu dan berbicara tiga orang, Alhamdulillah mereka saling menghormati," kata Muliadi, Sabtu (20/3).
Muliadi mengatakan BLC selaku perkumpulan orang-orang yang sangat mencintai olahraga bulutangkis memang menyayangkan saran mereka agar penyelenggaraan Muskot disatukan tidak terwujud. Akan tetapi hal itu menurutnya sudah berlalu dan mereka tidak masuk ke ranah yang menyangkut legalitas ataupun urusan keabsahan keduanya. BLC hanya berharap dua kubu sama-sama memiliki semangat untuk memajukan prestasi bulutangkis di Kota Medan.
"Mereka bisa duduk bersama, semoga ada penyelesaian," katanya.
Harapan yang sama juga disampaikan oleh anggota BLC Sumut yang juga sesepuh bulutangkis lainnya Sinyo Sujarkasi. Meski kondisi ini terasa asing, namun ia berharap pertemuan tersebut akan membawa hal positif untuk PBSI Medan.
"Alhamdulillah kalo mereka berdua bisa bergandeng tangan mengurangi ketidak pastian double muskot. Medan adalah satu-satunya kota Di Indonesia yang punya ketua Pengcab 2 orang, ini Medan Bung. Semoga keanehan ini membawa berkah buat PBSI Medan," tulisnya.
Beberapa anggota BLC lainnya menanggapi berbeda. Mereka justru mengharapkan agar keduanya bergandeng tangan dalam arti menyatukan kepengurusan. Sebab, keduanya dinilai memiliki semangat yang sama untuk memajukan prestasi bulutangkis di Kota Medan. Dengan bersatu diyakini semangat mereka tersebut akan semakin mudah terwujud.
"Kalau diantara kedua beliau, bisa kerjasama sebagai Ketua dan Wakil Ketua Pengkot Medan, itu akan jauh lebih hebat. Jadi nggak perlu melalui proses peradilan dan nggak perlu Pengprov Sumut dan PP PBSI turun tangan," ujar Toto Sunarto memberi saran.
© Copyright 2024, All Rights Reserved