Kalangan anggota DPRD Kota Medan menilai protes Bobby Nasution kepada Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi mengenai isolasi WNI (Warga Negara Indonesia) yang baru tiba dari luar negeri merupakan hal yang wajar.
- Robi Barus: Polisi Harus Antisipasi Kejahatan Jelang Bulan Suci Ramadhan
- Dua Anggota Dewan Diduga Aniaya Warga, Robi Barus: Kita Tunggu Proses di Kepolisian
- Fraksi PDIP DPRD Medan: Kenyamanan Kota Medan Perlu Ditingkatkan
Baca Juga
Sebab, selaku pemimpin di Kota Medan, Bobby harus mengetahui apapun yang menjadi kebijakan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara di Kota Medan.
“Gubernur paham atau tidak, Medan ini bukan hanya milik dia. Medan ini ada wali kotanya, tau gak beliau. Kalau gak tahu, gak usah jadi gubernur,” kata anggota Komisi I DPRD Medan ini, Kamis (6/5/2021).
Dia menyebut, Gubernur Sumut dan Wali Kota Medan sama-sama dipilih oleh rakyat. Bukan hanya itu, kepala daerah di kabupaten/kota punya otonomi di daerahnya masing-masing.
“Harusnya ada kordinasi antara keduanya, karena kan lokasinya di Medan. Kalau di luar Medan terserah lah. Pak Gubernur Edy gak ngerti, kalau gak paham gak usah jadi gubernur,” ungkapnya.
Seperti diberitakan, Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi, menanggapi protes Wali Kota Medan, Bobby Nasution, terkait tempat isolasi terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) yang tiba di Sumut lewat Bandara Internasional Kualanamu. Menurut mantan Pangkostrad ini, pemusatan WNI di tempat-tempat isolasi seperti di hotel dan beberapa gedung milik Pemprov Sumut adalah hasil kerja tim dalam penanganan Covid-19, bukan keputusan dirinya sendiri saja.
"Salah besar itu," tandas Gubernur Edy dengan tegas merespons protes Wali Kota Bobby Nasution, kepada wartawan usai salat dzuhur di masjid komplek Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Jenderal Sudirman, Medan, Kamis (06/05/2021).
Menurut Edy Rahmayadi, protes Bobby yang ditujukan kepadanya sebagai gubernur tidak tepat. "Bukan, kan ada satu tim. Ini kerjaan bukan sendiri-sendiri, tim gitu," jelasnya.
Bahkan Gubernur Edy mengatakan agar kalau memang Bobby belum mengetahui persoalan, agar terlebih dahulu berkoordinasi. "Kalau tidak tahu tanya Tuhan Yang Maha Esa," pungkas Edy.
Sebelumnya terkait tempat isolasi itu, Gubernur Edy diprotes Wali Kota Bobby Nasution, karena Pemko Medan tidak dilibatkan dalam hal teknis penanganan WNI yang harus diisolasi setibanya dari luar negeri.
"Ini karantina adanya di Medan dibuat. Memang WNA (warga negara asing) di Deli Serdang dekat bandara, untuk di Medan ada beberapa hotel dan beberapa kantor dinas lah kita bilang milik provinsi bukan Kota Medan. Karena ini wilayahnya provinsi, tapi kami meminta agar Kota Medan diberi informasi lebih lanjut," kata Bobby, di Balai Kota Medan, Rabu (05/05/2021).
Menurut Bobby, Pemko Medan harusnya dilibatkan lebih jauh terkait masalah ini agar pihaknya bisa turut membantu, baik dari sisi personel atau kebutuhan konsumsi WNI yang menjalani isolasi mandiri."Karena seperti keluar hotel, begitu ada keluarganya yang datang. Sementara pasukan di sana tidak paham, harusnya Kota Medan diinformasikan agar penambahan pasukan di sana apakah dari BPBD kita, Satpol PP kita, itu bisa membantu Provinsi sumut menambah personel, hotelnya sampai hari ini ada 5 hotel," ungkapnya.
- Mendadak Edy Rahmayadi Gratiskan Sembako di Pasar Murah Pematang Johar
- Lepas Ribuan Peserta Lomba Lari, Edy Rahmayadi Bicara Soal ‘Sumut Bermartabat’
- Gubernur Edy Rahmayadi Sambut Baik kegiatan Ambassador Goes to Kampung KB di Danau Toba