Ignatius yang juga Ketua Konferensi Waligereja Indonesia itu menilai tudingan tersebut sama sekali tidak mendasar. Ia justru memanjatkan syukur atas kelancaran peribadatan hari raya Natal. Bukan hanya di Katedral, namun juga di gereja lainnya.
Dia mengucapkan terimakasih kepada aparat kepolisian dan TNI yang telah menjaga keamanan dan ketertiban serta kepada Gubernur Anies dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang telah mengunjungi Katedral.
\"Karena kedatangan pimpinan daerah beserta jajaran sungguh meneguhkan. Kedatangan mereka juga pas pada waktunya dan memberi sambutan pun sesuai dengan tata cara peribadatan Katolik sehingga tidak ada jemaat yang merasa terganggu,\" ujar Kardinal Suharyo dalam keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (27/12).
Ditambahkan pula, dalam misa malam Natal, Anies datang dan memberikan sambutan bertepatan dengan waktu khotbah.
\"Pada saat itulah Imam yang berkhotbah mempersilahkan Bapak Anies berbicara dan memberikan semacam kata sambutan. Hal ini tentu tidak mengganggu jalannya peribadatan karena berjalan sesuai pengaturan dari pihak Gereja Katedral,\" pungkas Kardinal Suharyo.
Dengan adanya keterangan resmi dari pihak Gereja Katedral ini, otomatis membantah tuduhan miring yang dialamatkan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bahwa kunjungannya disebut mengganggu jalannya peribadatan.[R]
" itemprop="description"/>Ignatius yang juga Ketua Konferensi Waligereja Indonesia itu menilai tudingan tersebut sama sekali tidak mendasar. Ia justru memanjatkan syukur atas kelancaran peribadatan hari raya Natal. Bukan hanya di Katedral, namun juga di gereja lainnya.
Dia mengucapkan terimakasih kepada aparat kepolisian dan TNI yang telah menjaga keamanan dan ketertiban serta kepada Gubernur Anies dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang telah mengunjungi Katedral.
\"Karena kedatangan pimpinan daerah beserta jajaran sungguh meneguhkan. Kedatangan mereka juga pas pada waktunya dan memberi sambutan pun sesuai dengan tata cara peribadatan Katolik sehingga tidak ada jemaat yang merasa terganggu,\" ujar Kardinal Suharyo dalam keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (27/12).
Ditambahkan pula, dalam misa malam Natal, Anies datang dan memberikan sambutan bertepatan dengan waktu khotbah.
\"Pada saat itulah Imam yang berkhotbah mempersilahkan Bapak Anies berbicara dan memberikan semacam kata sambutan. Hal ini tentu tidak mengganggu jalannya peribadatan karena berjalan sesuai pengaturan dari pihak Gereja Katedral,\" pungkas Kardinal Suharyo.
Dengan adanya keterangan resmi dari pihak Gereja Katedral ini, otomatis membantah tuduhan miring yang dialamatkan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bahwa kunjungannya disebut mengganggu jalannya peribadatan.[R]
"/>Ignatius yang juga Ketua Konferensi Waligereja Indonesia itu menilai tudingan tersebut sama sekali tidak mendasar. Ia justru memanjatkan syukur atas kelancaran peribadatan hari raya Natal. Bukan hanya di Katedral, namun juga di gereja lainnya.
Dia mengucapkan terimakasih kepada aparat kepolisian dan TNI yang telah menjaga keamanan dan ketertiban serta kepada Gubernur Anies dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang telah mengunjungi Katedral.
\"Karena kedatangan pimpinan daerah beserta jajaran sungguh meneguhkan. Kedatangan mereka juga pas pada waktunya dan memberi sambutan pun sesuai dengan tata cara peribadatan Katolik sehingga tidak ada jemaat yang merasa terganggu,\" ujar Kardinal Suharyo dalam keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (27/12).
Ditambahkan pula, dalam misa malam Natal, Anies datang dan memberikan sambutan bertepatan dengan waktu khotbah.
\"Pada saat itulah Imam yang berkhotbah mempersilahkan Bapak Anies berbicara dan memberikan semacam kata sambutan. Hal ini tentu tidak mengganggu jalannya peribadatan karena berjalan sesuai pengaturan dari pihak Gereja Katedral,\" pungkas Kardinal Suharyo.
Dengan adanya keterangan resmi dari pihak Gereja Katedral ini, otomatis membantah tuduhan miring yang dialamatkan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bahwa kunjungannya disebut mengganggu jalannya peribadatan.[R]
"/>