Para Jamaah haji asal kepulauan Nias mengaku kurang mendapat informasi yang jelas sepanjang pelaksanaan ibadah haji tahun 2022.
Mulai dari keberangkatan dari daerahnya hingga sampai di Mekkah, mereka kerap ketinggalan informasi dan hal-hal lain yang mereka butuhkan.
Hal ini mereka sampaikan saat disambut oleh Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah di Rumah Dinas Wagub Sumut, Jalan Tengku Daud, Medan, Senin (1/8/2022).
Mewakili jemaah haji, Ridwan Samsi asal Gunungsitoli dan Elferida Dalimunthe asal Nias Utara menyampaikan ucapan terima kasih atas pertemuan dengan Wagub tersebut
“Alhamdulilah, semua proses selama di Tanah Suci berjalan lancar Pak. Hanya saja saat di Tanah Suci yang lain didampingi Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH), kami berjalan sendiri. Kami sangat gembira dan sangat antusias saat disampaikan oleh Ustaz Azhar silaturahmi hari ini dengan Pak Wagub,” ujarnya.
Elferida menambahkan, ia dan dua jemaah haji lainnya asal Nias Utara mengaku selama proses melaksanakan ibadah haji banyak ketinggalan informasi dan hal-hal lainnya.
“Kami sangat terharu dan bangga atas undangan ini dikarenakan sejak awal kami melaksanakan haji ini sungguh banyak hal-hal yang memang dari mulai segi fasilitas dan informasi kami ketinggalan jauh. Mulai dari manasik, keberangkatan hingga sampai berada di Mekah,” katanya.
Begitu pun, lanjut Elferida, pihaknya cukup memaklumi karena tahun ini jadi pengalaman pertama Pemda Nias Utara di bawah kepemimpinan bupati yang baru memberangkatkan jemaah hajinya. Hanya saja, Ia berharap ke depan jemaah haji dari Nias Utara bisa lebih diperhatikan.
“Alhamdulilah, dengan daya upaya Kemenag sehingga kekurangan itu dapat tertutupi sehingga kami bisa merasakan fasilitas yang sama dengan jemaah haji lainnya. Pertemun ini, kami meminta bapak agar Nias ini ke depannya dalam ibadah haji mendapat perhatian yang sama dengan daerah lainnya,” ujarnya.
Menanggapi keluhan ini, Ijeck, sapaan akrab Musa Rajekshah menyampaikan terima kasih kepada jemaah yang telah menyampaikan harapan dan masukannya terhadap pelayanan haji yang belum maksimal di Kepulauan Nias.
“Ini akan jadi catatan untuk saya untuk menyampaikan kepada Kemenag atau mungkin yang lebih tinggi agar pemberlakuan yang sama dilakukan baik di daerah mayoritas Islam maupun minoritas Islam dalam menunaikan ibadah haji,” ujarnya.
Hal terpenting, lanjut Ijeck, jemaah menyadari kalau keberangkatan haji ini adalah panggilan langsung dari Allah sehingga semua yang dilakukan karena Allah. “Semoga semua menjadi haji mabrur dan setibanya di daerah masing-masing bisa ikut membantu agama Allah, berdakwah syiar Islam kepada sesama umat Islam di Nias. Menjadi teladan di lingkungannya dan berharap IPHI di Nias bisa dibesarkan karena keberadaannya bisa membantu jemaah calon haji ke depannya,” pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved