Gerakan sejumlah tokoh di Sumatera Utara menyatakan mendukung gerakan yang dipelopori tokoh-pergerakan di Jakarta membentuk Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). “Saya mendukung gerakan ini karena berbuat baik menyelamatkan negara yang sedang dalam keadaan gawat adalah hak setiap warga negara seperti apa yang kami lakukan pada tahun 1966 dengan KAPPI dan KAMI,” kata Prof. Dr. H. Usman Pelly, MA pada pertemuan konsolidasi tokoh-tokoh pergerakan Sumatera Utara di Restoran Ayam Jamur H. Mahmud Jalan Abdullah Lubis, Medan, Sabtu lalu (8/8).
Tokoh yang hadir diantaranya H. Amiruddin (mantan Ketua DPRD Kota Medan), Dr. Ali Yusran Gea, SH, MH, MKn (politikus dan dosen Ilmu Hukum), Drs. H. Ahmad Mulyadi (mantan anggota DPRD Sumut), Zulbadri, SH (tokoh partai, inisiator KAMI), Hendry Piliang, S.Kom, M.Kom (dosen), Irman Arif Gea (Sekretaris Koalisi Anti PKI), Safitri Utami (tokoh pegerakan perempuan), Hidayati, S.Sos,MIKom (Tokoh Aisyiah), Indra Buana Tanjug, SH dan Sapriandi, ST (tokoh pengusaha). Sementara Rafriandi Nasution, SE, MT (mantan anggota DPRD Sumut), Refdinal, SSos, MAP (tokoh Muhammadiyah), M. Akbar Siddik Surbakti (tokoh pers) menyatakan dukungan namun berhalangan hadir.
Dalam pertemuan itu, Usman Pelly menceritakan bagaimana heroiknya perjuangan aktifis-aktifis KAPPI dan KAMI dengan tuntutan Tritura. Menurutnya, kondisi bangsa saat itu hampir sama dengan yang terjadi sekarang dan suka tidak suka akan melahirkan gerakan-gerakan perlawanan untuk meluruskan arah perjalanan bangsa.
“Saya yakin gerakan KAMI yang digagas tokoh-tokoh nasional ini merupakan perjuangan meluruskan jalan bangsa yang mulai dilencengkan oleh pemerintahan yang sekarang. Saya berdo’a agar gerakan KAMI ini benar-benar mewarisi nilai-nilai perjuangan KAPPI-KAMI dulu. Untuk itu saya berpesan agar kalian yang akan bergerak di lapangan harus hati-hati karena gerakan seperti ini rawan terjadi bentrokan dengan pihak-pihak yang kontra,” kata Guru Besar Antropologi ini.
Sementara itu Inisiator KAMI Sumut Zulbadri, SH mengatakan dirinya hanya sebatas memfasilitasi pertemuan tokoh-tokoh pergerakan ini dan berharap menjelang deklarasi nanti akan lebih banyak tokoh-tokoh yang bergabung. Seperti di Jakarta, belum ada struktur dalam organ KAMI, yang ada hanya mereka yang akan menandatangani Fakta Integritas yang akan disampaikan saat deklarasi nanti. Untuk itu secara musyawarah dibentuk semacam panitia adhoc yang bertugas menyiapkan acara deklarasi pada tanggal 18 Agustus mendatang.
“Saya mengimbau agar masyarakat Sumatera Utara meramaikan acara deklarasi sekaligus menandatangani fakta integritas yang telah dirumuskan tokoh-tokoh di Jakarta,” kata mantan Pengurus DPW PAN Sumut ini.
Panitia Adhoc yang berhasil dibentuk terdiri dari DR. Ali Yusran Gea, SH, MH, MKn (sebagai Ketua), Drs. H. Ahmad Mulyadi, Indra Buana Tanjung, SH dan Rafdinal S.Sos. MAP (sebagai Wakil Ketua), Hendry Piliang, S.Kom, M.Kom (sebagai Sekretaris), Irman Arif Gea dan Irwan Manday, ST, M.Kom (sebagai Wakil Sekretaris), Safitri Utami (sebagai Bendahara), Hidayati, S.Sos, MIKom dan Sapriandi, ST (sebagai Wakil Bendahara), Drs Harun Al Rasyid, Ir.Khairi Amri, Irvan Malay, SPd, MPd, dan M. Rizky Syahputra, ST, MT (Sebagai Humas). Deliana Martis, Arie Yanti Dahlia, dan Sofiah (sebagai divisi mak-mak).
Ketua Panitia Adhoc, DR. Ali Yusran Gea mengatakan akan mempersiapakan acara Deklarasi KAMI Sumut ini dengan sebaik mungkin dengan selalu berkoordinasi dengan KAMI Pusat di Jakarta. “Jika di Jakarta akan dideklarasikan di Tugu Pahlawan, kita akan menjajaki deklarasi KAMI Sumut ini diadakan di seputaran Tugu Sisingamaraja di depan Stadion Teladan. Saya rasa tempat ini repsentatif dan punya nilai perjuangan lintas etnis,” kata notaris yang cukup vokal ini menyuarakan keadilan.[R]
Gerakan sejumlah tokoh di Sumatera Utara menyatakan mendukung gerakan yang dipelopori tokoh-pergerakan di Jakarta membentuk Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). “Saya mendukung gerakan ini karena berbuat baik menyelamatkan negara yang sedang dalam keadaan gawat adalah hak setiap warga negara seperti apa yang kami lakukan pada tahun 1966 dengan KAPPI dan KAMI,” kata Prof. Dr. H. Usman Pelly, MA pada pertemuan konsolidasi tokoh-tokoh pergerakan Sumatera Utara di Restoran Ayam Jamur H. Mahmud Jalan Abdullah Lubis, Medan, Sabtu lalu (8/8).
Tokoh yang hadir diantaranya H. Amiruddin (mantan Ketua DPRD Kota Medan), Dr. Ali Yusran Gea, SH, MH, MKn (politikus dan dosen Ilmu Hukum), Drs. H. Ahmad Mulyadi (mantan anggota DPRD Sumut), Zulbadri, SH (tokoh partai, inisiator KAMI), Hendry Piliang, S.Kom, M.Kom (dosen), Irman Arif Gea (Sekretaris Koalisi Anti PKI), Safitri Utami (tokoh pegerakan perempuan), Hidayati, S.Sos,MIKom (Tokoh Aisyiah), Indra Buana Tanjug, SH dan Sapriandi, ST (tokoh pengusaha). Sementara Rafriandi Nasution, SE, MT (mantan anggota DPRD Sumut), Refdinal, SSos, MAP (tokoh Muhammadiyah), M. Akbar Siddik Surbakti (tokoh pers) menyatakan dukungan namun berhalangan hadir.
Dalam pertemuan itu, Usman Pelly menceritakan bagaimana heroiknya perjuangan aktifis-aktifis KAPPI dan KAMI dengan tuntutan Tritura. Menurutnya, kondisi bangsa saat itu hampir sama dengan yang terjadi sekarang dan suka tidak suka akan melahirkan gerakan-gerakan perlawanan untuk meluruskan arah perjalanan bangsa.
“Saya yakin gerakan KAMI yang digagas tokoh-tokoh nasional ini merupakan perjuangan meluruskan jalan bangsa yang mulai dilencengkan oleh pemerintahan yang sekarang. Saya berdo’a agar gerakan KAMI ini benar-benar mewarisi nilai-nilai perjuangan KAPPI-KAMI dulu. Untuk itu saya berpesan agar kalian yang akan bergerak di lapangan harus hati-hati karena gerakan seperti ini rawan terjadi bentrokan dengan pihak-pihak yang kontra,” kata Guru Besar Antropologi ini.
Sementara itu Inisiator KAMI Sumut Zulbadri, SH mengatakan dirinya hanya sebatas memfasilitasi pertemuan tokoh-tokoh pergerakan ini dan berharap menjelang deklarasi nanti akan lebih banyak tokoh-tokoh yang bergabung. Seperti di Jakarta, belum ada struktur dalam organ KAMI, yang ada hanya mereka yang akan menandatangani Fakta Integritas yang akan disampaikan saat deklarasi nanti. Untuk itu secara musyawarah dibentuk semacam panitia adhoc yang bertugas menyiapkan acara deklarasi pada tanggal 18 Agustus mendatang.
“Saya mengimbau agar masyarakat Sumatera Utara meramaikan acara deklarasi sekaligus menandatangani fakta integritas yang telah dirumuskan tokoh-tokoh di Jakarta,” kata mantan Pengurus DPW PAN Sumut ini.
Panitia Adhoc yang berhasil dibentuk terdiri dari DR. Ali Yusran Gea, SH, MH, MKn (sebagai Ketua), Drs. H. Ahmad Mulyadi, Indra Buana Tanjung, SH dan Rafdinal S.Sos. MAP (sebagai Wakil Ketua), Hendry Piliang, S.Kom, M.Kom (sebagai Sekretaris), Irman Arif Gea dan Irwan Manday, ST, M.Kom (sebagai Wakil Sekretaris), Safitri Utami (sebagai Bendahara), Hidayati, S.Sos, MIKom dan Sapriandi, ST (sebagai Wakil Bendahara), Drs Harun Al Rasyid, Ir.Khairi Amri, Irvan Malay, SPd, MPd, dan M. Rizky Syahputra, ST, MT (Sebagai Humas). Deliana Martis, Arie Yanti Dahlia, dan Sofiah (sebagai divisi mak-mak).
Ketua Panitia Adhoc, DR. Ali Yusran Gea mengatakan akan mempersiapakan acara Deklarasi KAMI Sumut ini dengan sebaik mungkin dengan selalu berkoordinasi dengan KAMI Pusat di Jakarta. “Jika di Jakarta akan dideklarasikan di Tugu Pahlawan, kita akan menjajaki deklarasi KAMI Sumut ini diadakan di seputaran Tugu Sisingamaraja di depan Stadion Teladan. Saya rasa tempat ini repsentatif dan punya nilai perjuangan lintas etnis,” kata notaris yang cukup vokal ini menyuarakan keadilan.[R]
Gerakan sejumlah tokoh di Sumatera Utara menyatakan mendukung gerakan yang dipelopori tokoh-pergerakan di Jakarta membentuk Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). “Saya mendukung gerakan ini karena berbuat baik menyelamatkan negara yang sedang dalam keadaan gawat adalah hak setiap warga negara seperti apa yang kami lakukan pada tahun 1966 dengan KAPPI dan KAMI,” kata Prof. Dr. H. Usman Pelly, MA pada pertemuan konsolidasi tokoh-tokoh pergerakan Sumatera Utara di Restoran Ayam Jamur H. Mahmud Jalan Abdullah Lubis, Medan, Sabtu lalu (8/8).
Tokoh yang hadir diantaranya H. Amiruddin (mantan Ketua DPRD Kota Medan), Dr. Ali Yusran Gea, SH, MH, MKn (politikus dan dosen Ilmu Hukum), Drs. H. Ahmad Mulyadi (mantan anggota DPRD Sumut), Zulbadri, SH (tokoh partai, inisiator KAMI), Hendry Piliang, S.Kom, M.Kom (dosen), Irman Arif Gea (Sekretaris Koalisi Anti PKI), Safitri Utami (tokoh pegerakan perempuan), Hidayati, S.Sos,MIKom (Tokoh Aisyiah), Indra Buana Tanjug, SH dan Sapriandi, ST (tokoh pengusaha). Sementara Rafriandi Nasution, SE, MT (mantan anggota DPRD Sumut), Refdinal, SSos, MAP (tokoh Muhammadiyah), M. Akbar Siddik Surbakti (tokoh pers) menyatakan dukungan namun berhalangan hadir.
Dalam pertemuan itu, Usman Pelly menceritakan bagaimana heroiknya perjuangan aktifis-aktifis KAPPI dan KAMI dengan tuntutan Tritura. Menurutnya, kondisi bangsa saat itu hampir sama dengan yang terjadi sekarang dan suka tidak suka akan melahirkan gerakan-gerakan perlawanan untuk meluruskan arah perjalanan bangsa.
“Saya yakin gerakan KAMI yang digagas tokoh-tokoh nasional ini merupakan perjuangan meluruskan jalan bangsa yang mulai dilencengkan oleh pemerintahan yang sekarang. Saya berdo’a agar gerakan KAMI ini benar-benar mewarisi nilai-nilai perjuangan KAPPI-KAMI dulu. Untuk itu saya berpesan agar kalian yang akan bergerak di lapangan harus hati-hati karena gerakan seperti ini rawan terjadi bentrokan dengan pihak-pihak yang kontra,” kata Guru Besar Antropologi ini.
Sementara itu Inisiator KAMI Sumut Zulbadri, SH mengatakan dirinya hanya sebatas memfasilitasi pertemuan tokoh-tokoh pergerakan ini dan berharap menjelang deklarasi nanti akan lebih banyak tokoh-tokoh yang bergabung. Seperti di Jakarta, belum ada struktur dalam organ KAMI, yang ada hanya mereka yang akan menandatangani Fakta Integritas yang akan disampaikan saat deklarasi nanti. Untuk itu secara musyawarah dibentuk semacam panitia adhoc yang bertugas menyiapkan acara deklarasi pada tanggal 18 Agustus mendatang.
“Saya mengimbau agar masyarakat Sumatera Utara meramaikan acara deklarasi sekaligus menandatangani fakta integritas yang telah dirumuskan tokoh-tokoh di Jakarta,” kata mantan Pengurus DPW PAN Sumut ini.
Panitia Adhoc yang berhasil dibentuk terdiri dari DR. Ali Yusran Gea, SH, MH, MKn (sebagai Ketua), Drs. H. Ahmad Mulyadi, Indra Buana Tanjung, SH dan Rafdinal S.Sos. MAP (sebagai Wakil Ketua), Hendry Piliang, S.Kom, M.Kom (sebagai Sekretaris), Irman Arif Gea dan Irwan Manday, ST, M.Kom (sebagai Wakil Sekretaris), Safitri Utami (sebagai Bendahara), Hidayati, S.Sos, MIKom dan Sapriandi, ST (sebagai Wakil Bendahara), Drs Harun Al Rasyid, Ir.Khairi Amri, Irvan Malay, SPd, MPd, dan M. Rizky Syahputra, ST, MT (Sebagai Humas). Deliana Martis, Arie Yanti Dahlia, dan Sofiah (sebagai divisi mak-mak).
Ketua Panitia Adhoc, DR. Ali Yusran Gea mengatakan akan mempersiapakan acara Deklarasi KAMI Sumut ini dengan sebaik mungkin dengan selalu berkoordinasi dengan KAMI Pusat di Jakarta. “Jika di Jakarta akan dideklarasikan di Tugu Pahlawan, kita akan menjajaki deklarasi KAMI Sumut ini diadakan di seputaran Tugu Sisingamaraja di depan Stadion Teladan. Saya rasa tempat ini repsentatif dan punya nilai perjuangan lintas etnis,” kata notaris yang cukup vokal ini menyuarakan keadilan.[R]