Satu individu orangutan muncul di sekitar Lau Kawar, Kabupaten Karo. Munculnya satwa dilindungi tersebut diunggah oleh pemilih akun Pelin Depari pada akun facebook miliknya. "Danau Lau Kawar punya cerita baru...orangutan lau kawar yang gendut hanya memperlihatkan hujutnya namun tidak mengganggu' tulisnya pada foto-foto orangutan yang diunggahnya pada Rabu 17 Juni 2020 tersebut. Pelin menyebutkan, orangutan tersebut terlihat sekitar pintu masuk Lau Kawar saat makan buah kayu. "Kita dapat melihat sebelum memasuki kawasan pintu masuk Lau Kawar, kurang lebih 500 meter sebelum sampai," tulisnya lagi. Munculnya Orangutan pada titik yang sebelumnya jarang didatanginya tersebut langsung mendapat respons dari pihak Yayasan Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC). "Tim sudah pantau-pantau dan posisi di kawasan hutan Tahura," katanya kepada wartawan, Kamis (18/6). Panut mengatakan meski jarang terlihat, namun kawasan hutan di seputar Lau Kawar masih masuk dalam wilayah yang menjadi habitat orangutan. Kuat dugaan kehadiran orangutan tersebut di sana karena adanya perambahan hutan yang membuatnya terus bergerak untuk mencari makanan. "Coba dicermati, perambahan di Tahura menuju jalan tembus Karo-Langkat sudah mau masuk wilayah TNGL," sebutnya. Pihaknya menurut Panut belum berencana melakukan relokasi terhadap orangutan tersebut karena titik kedatangannya masih dalam kategori hutan yang menjadi habitat aslinya. Namun mereka akan memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak memburunya. "Kalau masuk perkampungan agar dihalau saja," pungkasnya.[R]
Satu individu orangutan muncul di sekitar Lau Kawar, Kabupaten Karo. Munculnya satwa dilindungi tersebut diunggah oleh pemilih akun Pelin Depari pada akun facebook miliknya. "Danau Lau Kawar punya cerita baru...orangutan lau kawar yang gendut hanya memperlihatkan hujutnya namun tidak mengganggu' tulisnya pada foto-foto orangutan yang diunggahnya pada Rabu 17 Juni 2020 tersebut. Pelin menyebutkan, orangutan tersebut terlihat sekitar pintu masuk Lau Kawar saat makan buah kayu. "Kita dapat melihat sebelum memasuki kawasan pintu masuk Lau Kawar, kurang lebih 500 meter sebelum sampai," tulisnya lagi. Munculnya Orangutan pada titik yang sebelumnya jarang didatanginya tersebut langsung mendapat respons dari pihak Yayasan Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC). "Tim sudah pantau-pantau dan posisi di kawasan hutan Tahura," katanya kepada wartawan, Kamis (18/6). Panut mengatakan meski jarang terlihat, namun kawasan hutan di seputar Lau Kawar masih masuk dalam wilayah yang menjadi habitat orangutan. Kuat dugaan kehadiran orangutan tersebut di sana karena adanya perambahan hutan yang membuatnya terus bergerak untuk mencari makanan. "Coba dicermati, perambahan di Tahura menuju jalan tembus Karo-Langkat sudah mau masuk wilayah TNGL," sebutnya. Pihaknya menurut Panut belum berencana melakukan relokasi terhadap orangutan tersebut karena titik kedatangannya masih dalam kategori hutan yang menjadi habitat aslinya. Namun mereka akan memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak memburunya. "Kalau masuk perkampungan agar dihalau saja," pungkasnya.© Copyright 2024, All Rights Reserved