Anggota KPU Deli Serdang, Mulianta Sembiring melakukan perlawanan atas putusan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) yang menjatuhkan sanksi pemberhentian tetap karena terbukti memiliki afiliasi ke peserta pemilu 2019.
Pasca keluarnya putusan yang dibacakan pada 10 Agustus 2022 lalu tersebut, Mulianta mengaku sudah melakukan upaya hukum. Karena itu, ia meminta KPU RI menunda proses pergantian antar waktu (PAW). Surat ke KPU RI dikirimnya pada 15 Agustus 2022 lalu.
"Maka dengan ini saya sampaikan kepada Ketua KPU Republik Indonesia akan melakukan upaya hukum sebagaimana sesuai Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2021 tentang Perubahan ketiga atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 8 tahun 2019 tentang tata kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota yang diberhentikan sebagai anggota KPU Provinsi dan Kabupaten/Kota," katanya, Rabu (31/8/2022).
Menurut Mulianta, pergantian antar waktu harus dilakukan dengan mempertimbangkan tenggat waktu pengajuan upaya hukum.
"Apabila terdapat upaya hukum, penggantian antar waktu dilakukan sesuai ketentuan perundang-undangan," tegasnya.
KPU RI sendiri diketahui telah menerbitkan surat keputusan (SK) pemberhentian Mulianta sebagai anggota KPU Deliserdang berdasarkan putusan DKPP.
Hal ini dibenarkan oleh Ketua KPU Sumut Herdensi Adnin. Hanya saja menurutnya, belum ada perintah untuk melakukan PAW.
"Belum ada kami terima informasi dari KPU RI (proses PAW). SK pemberhentian yang sudah," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved