Bupati Labuhanbatu Selatan (Labusel), H. Edimin membantah tuduhan atas dugaan penganiaayaan yang diberitakan telah dilakukannya kepada seorang warga.
Pria yang akrab disapa Asiong itu mengaku tidak pernah menganiaya Aris Laia seorang warga Dusun Sungai Pinang, Desa Siarti, Kecamatan Panai Tengah, Labuhanbatu seperti yang tengah diisukan saat ini.
“Tidak ada, saya tidak pernah menganiayanya (Aris Laila). Gak betul semua isu itu,” ujar Asiong saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOLSumut, Kamis (14/9/2023) sore.
Orang nomor satu di Labusel itu diberitakan telah terlibat pertengkaran mulut hingga melakukan penganiayaan yang dibantu oleh ajudannya.
Permasalahan diduga berawal ketika hasil panen buah sawit yang di panen oleh Aris Laia bersama tiga rekannya yang disuruh oleh pemilik kebun yaitu Buhari telah hilang. Dan ternyata diambil oleh Fisman Gea yang merupakan anggota (orang yang bekerja) Asiong.
Karena kesal dan kecewa, Aris yang tidak tahu bahwa Asiong itu adalah nama sapaan Bupati Labusel pun meminta Fisman untuk memanggil Asiong agar permasalahan itu dapat diselesaikan. Pasalnya, Aris yakin bahwa buah itu bukan milik Asiong.
Akhirnya, Bupati H. Edimin Bersama para ajudannya pun mendatangi Aris. Di situlah diceritakan bahwa Bupati H. Edimin sempat menampar dan menjambak rambut Aris.
“Karena tidak terima, Bupati H. Edimin melakukan kekerasan dengan menampar pipi saya dan menjambak rambut serta melontarkan kata-kata kasar, kemudian ajudannya menendang serta memukul dada saya dengan posisi tangan saya terikat ke belakang,” ungkap Aris di dalam berita yang beredar.
Bahkan diceritakannya, ajudan Bupati itu sempat menodongkan pistol kea rah kepalanya sembari memebritahu kalau yang sedang berselisih dengannya adalah Bupati Labuhanbatu Selatan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved