Bobby Nasution Tantang REI Sumut Atasi Banjir Rob di Belawan

Ada tantangan yang diberikan Wali Kota Medan Bobby Nasution kepada Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Sumut.

Guna mendukung pembangunan yang akan dilakukan Pemko Medan dalam mengatasi banjir rob di kawasan Medan Utara, khususnya di Belawan, organisasi berhimpunnya para developer ini diminta untuk membangun rumah apung.

"Kami beri tantangan kepada DPD REI Sumut untuk membantu Pemko Medan menyelesaikan pembangunan di Belawan.  Saat ini kami tengah mengusung pembangunan rumah apung di kawasan yang sering dilanda banjir rob. Jika tantangan ini dapat dijalankan, maka Pemko Medan akan memberikan bantuan perizinan bahkan insentif," kata Bobby Nasution ketika menjadi narasumber Dialog Interaktif di Rakerda DPD REI Sumut di Hotel Santika Dyandra, Senin (30/5).

Menurut Bobby Nasution, pembangunan rumah apung yang akan dilakukan ini bukan karena tidak mau menyelesaikan permasalahan banjir rob di kawasan tersebut. Dijelaskannya, banjir rob terjadi akibat siklus alam. Berdasarkan hasil pengecekan yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), ungkapnya, jika membangun tanggul  untuk mengatasi banjir rob, maka akan mencapai 60 meter itu pun baru pondasinya saja. “Jadi itu sangat tidak efisien,"  paparnya.

Tahun ini, kata Bobby Nasution, ada dua titik yang akan dilakukan Pemko Medan dalam penanggulangan banjir rob di kawasan Belawan. Untuk itu orang nomor satu di Pemko Medan ini mengajak DPD REI Sumut bersama-sama untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait dengan rencana pembangunan rumah apung tersebut. Dengan demikian masyarakat di sana akan mendapatkan tempat tinggal maupun lingkungan yang layak dan sehat.

"Dalam waktu dekat ini kalau bisa bersama DPD REI Sumut kita langsung action. Selain mendapatkan tempat tinggal yang layak dan lingkungan yang sehat, pembangunan rumah apung juga dapat mengatasi permasalahan banjir rob di kawasan Medan Utara, terutama di Belawan," ungkapnya.

Di kesempatan itu Bobby Nasution juga mengajak DPD REI Sumut untuk bersama - sama membangun Kota Medan, khususnya industri perumahan dengan memiliki lingkungan yang baik, asri dan sehat. Dalam membangun perumahan, ujarnya, REI tidak hanya membangun fisik bangunan perumahan saja tetapi juga harus membangun lingkungan yang asri dan sehat.

"Ayo kita bangun industri perumahan yang lingkungannya baik, asri dan sehat karena akan menunjang ke depannya. Hal ini dapat dilihat langsung ketika kesehatan dihantam, semua akan jatuh. Oleh karenanya mulai  kita jaga kesehatan melalui perumahan yang lingkungannya asri," pungkasnya.

Sementara itu Ketua DPD REI Sumut Andi Atmoko Panggabean mengungkapkan, DPD REI Sumut sangat siap melaksanakan tantangan yang diberikan Wali Kota tersebut. Menurutnya, gagasan Bobby Nasution sangat luar biasa, karena dinilai memberikan solusi atas permasalahan banjir rob yang terjadi di Kawasan Medan Utara, terutama di Belawan selama ini.

"Rumah apung yang diprogramkan Pak Bobby Nasution tentunya ini akan menjadi solusi atas permasalahan banjir rob. Sebab, sampai saat ini belum ada jalan keluar yang dapat mengatasi banjir rob tersebut. Ini merupakan tantangan terbesar bagi kami dan kami akan siap membantu Pemko Medan, mudah-mudahan akan segera terealisasi,” kata Andi Atmoko.

Terkait Rakerda DPD REI Sumut, Andi Atmoko Panggabean menjelaskan, tujuan pertemuan ini adalah implementasi dari permasalahan yang dihadapi dunia properti pasca pandemi Covid-19. Dimana dua tahun ini, jelasnya, industri properti sempat terhenti. Oleh karenanya melalui Rakerda ini diharapkan mengatasi semua permasalahan yang ada dan mencari solusi serta membuat gagasan untuk kepentingan para developer.

"Kami berharap melalui Rakerda ini, para stakeholder dan mitra DPD REI Sumut, termasuk pemerintah dapat berkolaborasi untuk memberikan dukungan kepada kami dalam pembangunan yang akan berdampak bagi kesejahteraan masyarakat," harapnya.

Kalau politik ini sah-sah saja, ada panas dingin, bahagia dans edih. yang menentukan ini kan ketua umum yang punya hak istimewa, yang lain itu tidak. mengusulkan boleh. kalau kita bilang ini masih cek ombak.

Nanti ada persyaratan, analisis, elektabilitas, popuplaritas, mereka akan melihat persyaratan itu. ada de jure ada de fakto, birokrasi dan SOP. Untuk saat ini gpp panggung drama ini dimainkan. panggung ini akan dilihat partai politik untuk melihat responnya saja. Gambar itu menjadi hipotesis yang banyak yang harus dijawab tapi tidak bisa terjawab. Untuk cari pemanasan, bisalah. tapi jangan dilihat hari ini, tapi di lihat di akhir.