Aksi begal yang marak terjadi di Kota Medan maupun wilayah lainnya di Sumatera Utara menjadi bukti bahwa pilar-pilar sosial masyarakat belum bersinergi dengan baik.
Organisasi-organisasi sosial masih berjalan sendiri-sendiri padahal mereka harusnya memiliki pengarus besar untuk membantu pemerintah dalam menangani masalah sosial.
Demikian disampaikan Ketua Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Sumatera Utara Muchrid ‘Coki’ Nasution.
“Salah satu hal yang perlu kita dorong adalah pemberdayaan secara maksimal organisasi sosial yang ada. Pekerja sosial masyarakat atau PSM jumlahnya ada sekitar 25 ribuan, harus diberdayakan maksimal untuk menjadi ujung tombak mengentaskan masalah-masalah sosial,” katanya, Senin (31/7/2023).
Dijelaskan Muchrid Nasution, efek negative akibat tidak terbinanya organisasi sosial termasuk bentukan pemerintah yakni semakin rendahnya tingkat kepedulian dan gotong royong. Akibatnya, kasus narkoba semakin merajalela dan memicu berbagai persoalan lain termasuk begal.
“Jika kepedulian tinggi, kasus narkoba dan kemiskinan yang menjadi sumber utama penyebab begal bisa diantipasi lebih cepat. Setidaknya Pekerja Sosial Masyarakat sudah menemukan masalah sosial itu dan menjadi inisiator mencari solusi dengan instansi terkait,” tambahnya.
Dijelaskan Muchrid, jumlah Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) di tiap kelurahan/desa ada 5 orang. Dengan wilayah Sumatera Utara meliputi 25 kabupaten, 8 kota, 325 kecamatan, dan 5.456 kelurahan/desa setidaknya ada 27.260 PSM yang sudah menjalani pelatihan dan pengembangan kemampuan administrasi dan teknis di bidang kesejahteraan sosial.
“Itu kekuatan luar biasa. Sayangnya, kekuatan seperti ini kurang mendapat perhatian serius dari pemerintah kabupaten/kota. Nasib serupa juga dialami banyak organisasi sosial lainnya. Kita berharap seluruh pemerintah kabupaten/kota di Sumatera Utara lebih focus melakukan pembinaan akar rumput agar permasalahan sosial yang terjadi tidak berkembang menjadi tindak criminal dan pengrusakan generasi muda yang tak terkendali,”tegasnya.
Untuk membantu kerja pemerintah dalam mewujudkan kepedulian masyarakat, IPSM Sumatera Utara yang akan dilantik 11 Agustus mendatang, segera mengaktifkan seluruh Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) di seluruh kabupaten/kota di Sumatera Utara.
“PSM merupakan pilar sosial paling pertama di Indonesia. Adanya pada tahun 1958, dulu itu namanya sosiawan. IPSM memiliki tugas mendampingi 26 Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS). Mudah-mudahan segera bisa segera terealisasi dan harus mendapat dukungan dari seluruh Kabupaten/Kota agar semua tugas PSM bisa berjalan benar dan solid mengabdi sebagai penggiat sosial,” pungkas Muchrid.
© Copyright 2024, All Rights Reserved