Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim merupakan anak muda yang secara personal sangat cerdas. Akan tetapi untuk menjadi seorang menteri pendidikan, kapasitasnya saat ini sudah sangat tidak layak. Hal ini disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono dalam diskusi Obrolan Bareng Bang Ruslan 'Jokowi Harus Ganti Mesin' pada Selasa (18/8). "Namanya pendidik, filosopisnya adalah pemahaman bagaimana cara mendidik. Dan mohon maaf Nadiem nggak punya," katanya. Arief menjelaskan, kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Nadiem selama hampir 1 tahun menjabat menteri belum mampu menjangkau kebutuhan pendidikan di Indonesia. Sebab, yang dilakukannya justru hanya pengembangan pendidikan berbasis teknologi. Kondisi ini menurutnya belum ideal mengingat pengembangan pendidikan berbasis teknologi ini berbeda di seluruh Indonesia. "Itu lihat sekolah-sekolah pada rusak, jangankan di pedalaman di Bogor saja banyak yang rusak. Bagaimana kita mau berbicara soal IT dalam pendidikan," ujarnya. Meski tidak menyebutkan secara langsung bahwa Nadiem harus diganti, namun menurut Arief sosok yang pantas duduk untuk kursi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan adalah orang yang secara filosopis memahami cara mendidik. "Intinya menteri pendidikan itu harus punya aura seorang pendidik," pungkasnya.[R]
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim merupakan anak muda yang secara personal sangat cerdas. Akan tetapi untuk menjadi seorang menteri pendidikan, kapasitasnya saat ini sudah sangat tidak layak. Hal ini disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono dalam diskusi Obrolan Bareng Bang Ruslan 'Jokowi Harus Ganti Mesin' pada Selasa (18/8). "Namanya pendidik, filosopisnya adalah pemahaman bagaimana cara mendidik. Dan mohon maaf Nadiem nggak punya," katanya. Arief menjelaskan, kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Nadiem selama hampir 1 tahun menjabat menteri belum mampu menjangkau kebutuhan pendidikan di Indonesia. Sebab, yang dilakukannya justru hanya pengembangan pendidikan berbasis teknologi. Kondisi ini menurutnya belum ideal mengingat pengembangan pendidikan berbasis teknologi ini berbeda di seluruh Indonesia. "Itu lihat sekolah-sekolah pada rusak, jangankan di pedalaman di Bogor saja banyak yang rusak. Bagaimana kita mau berbicara soal IT dalam pendidikan," ujarnya. Meski tidak menyebutkan secara langsung bahwa Nadiem harus diganti, namun menurut Arief sosok yang pantas duduk untuk kursi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan adalah orang yang secara filosopis memahami cara mendidik. "Intinya menteri pendidikan itu harus punya aura seorang pendidik," pungkasnya.© Copyright 2024, All Rights Reserved