Seperti dilansir tribun, sang penyelam Holmes mengaku masih banyak karung-karung berisi bangkai ikan di dasar Danau Toba yang diduga memang sengaja dibuang. Karung-karung tersebut berada pada kedalaman sekitar 40 meter. Saat proses peninjauan ini berlangsung, Direktur Utama PT Aquafarm Nusantara untuk Proyek Toba, Juan Carlos sempat mendatangi rombongan Bupati. Juan mengklaim mereka bekerja sesuai dengan Standard Operasional Prosedur (SOP).
\"Kita punya SOP beda sekali, bukan seperti ini,\" ujarnya.
Bupati Darwin mengakui penenggelaman ikan ke dasar Danau terbukti di Areal PT Aquafarm. Selanjutnya, kasus tersebut diserahkan kepada Kepolisian. Barang bukti tersebut pun dibawa ke Kantor Polres Tobasa.
Sementara itu, Humas PT Aquafarm Kantor Medan, Akhmad Syarifuddin Berutu yang dikonfirmasi belum memberikan keterangan terkait tindak lanjut dari temuan tersebut. Konfirmasi yang dilayangkan belum mendapat respon.
" itemprop="description"/>
Seperti dilansir tribun, sang penyelam Holmes mengaku masih banyak karung-karung berisi bangkai ikan di dasar Danau Toba yang diduga memang sengaja dibuang. Karung-karung tersebut berada pada kedalaman sekitar 40 meter. Saat proses peninjauan ini berlangsung, Direktur Utama PT Aquafarm Nusantara untuk Proyek Toba, Juan Carlos sempat mendatangi rombongan Bupati. Juan mengklaim mereka bekerja sesuai dengan Standard Operasional Prosedur (SOP).
\"Kita punya SOP beda sekali, bukan seperti ini,\" ujarnya.
Bupati Darwin mengakui penenggelaman ikan ke dasar Danau terbukti di Areal PT Aquafarm. Selanjutnya, kasus tersebut diserahkan kepada Kepolisian. Barang bukti tersebut pun dibawa ke Kantor Polres Tobasa.
Sementara itu, Humas PT Aquafarm Kantor Medan, Akhmad Syarifuddin Berutu yang dikonfirmasi belum memberikan keterangan terkait tindak lanjut dari temuan tersebut. Konfirmasi yang dilayangkan belum mendapat respon.
"/>
Seperti dilansir tribun, sang penyelam Holmes mengaku masih banyak karung-karung berisi bangkai ikan di dasar Danau Toba yang diduga memang sengaja dibuang. Karung-karung tersebut berada pada kedalaman sekitar 40 meter. Saat proses peninjauan ini berlangsung, Direktur Utama PT Aquafarm Nusantara untuk Proyek Toba, Juan Carlos sempat mendatangi rombongan Bupati. Juan mengklaim mereka bekerja sesuai dengan Standard Operasional Prosedur (SOP).
\"Kita punya SOP beda sekali, bukan seperti ini,\" ujarnya.
Bupati Darwin mengakui penenggelaman ikan ke dasar Danau terbukti di Areal PT Aquafarm. Selanjutnya, kasus tersebut diserahkan kepada Kepolisian. Barang bukti tersebut pun dibawa ke Kantor Polres Tobasa.
Sementara itu, Humas PT Aquafarm Kantor Medan, Akhmad Syarifuddin Berutu yang dikonfirmasi belum memberikan keterangan terkait tindak lanjut dari temuan tersebut. Konfirmasi yang dilayangkan belum mendapat respon.
Temuan bangkai ikan mati di dasar Danau Toba membuat heboh warga dan juga pemerintah Toba Samosir (Tobasa). Beberapa hari lalu, Bupati Tobasa Darwin Siagian dan Hulman Sitorus bersama jajaran Polres Tobasa bahkan turun ke lokasi untuk mengetahui kebenaran informasi tersebut. Hasilnya, salah seorang penyelam Holmes Hutapea berhasil mengangkat bangkai ikan yang ditenggelamkan dalam karung goni menggunakan batu sebagai pemberat.
Tempat penenggelaman tersebut berada di sekitar kawasan Desa Sirukkungon, yang juga menjadi tempat Keramba Jaring Apung (KJA) milik PT Aquafarm Nusantara.
"Kita sengaja meninjau disini karena mendengar informasi adanya pembuangan bangkai ikan. Jadi, itu yang mau kita lihat," kata Darwin kepada wartawan pada Kamis (24/1/2019) lalu.
Seperti dilansir tribun, sang penyelam Holmes mengaku masih banyak karung-karung berisi bangkai ikan di dasar Danau Toba yang diduga memang sengaja dibuang. Karung-karung tersebut berada pada kedalaman sekitar 40 meter. Saat proses peninjauan ini berlangsung, Direktur Utama PT Aquafarm Nusantara untuk Proyek Toba, Juan Carlos sempat mendatangi rombongan Bupati. Juan mengklaim mereka bekerja sesuai dengan Standard Operasional Prosedur (SOP).
"Kita punya SOP beda sekali, bukan seperti ini," ujarnya.
Bupati Darwin mengakui penenggelaman ikan ke dasar Danau terbukti di Areal PT Aquafarm. Selanjutnya, kasus tersebut diserahkan kepada Kepolisian. Barang bukti tersebut pun dibawa ke Kantor Polres Tobasa.
Sementara itu, Humas PT Aquafarm Kantor Medan, Akhmad Syarifuddin Berutu yang dikonfirmasi belum memberikan keterangan terkait tindak lanjut dari temuan tersebut. Konfirmasi yang dilayangkan belum mendapat respon.
Temuan bangkai ikan mati di dasar Danau Toba membuat heboh warga dan juga pemerintah Toba Samosir (Tobasa). Beberapa hari lalu, Bupati Tobasa Darwin Siagian dan Hulman Sitorus bersama jajaran Polres Tobasa bahkan turun ke lokasi untuk mengetahui kebenaran informasi tersebut. Hasilnya, salah seorang penyelam Holmes Hutapea berhasil mengangkat bangkai ikan yang ditenggelamkan dalam karung goni menggunakan batu sebagai pemberat.
Tempat penenggelaman tersebut berada di sekitar kawasan Desa Sirukkungon, yang juga menjadi tempat Keramba Jaring Apung (KJA) milik PT Aquafarm Nusantara.
"Kita sengaja meninjau disini karena mendengar informasi adanya pembuangan bangkai ikan. Jadi, itu yang mau kita lihat," kata Darwin kepada wartawan pada Kamis (24/1/2019) lalu.
Seperti dilansir tribun, sang penyelam Holmes mengaku masih banyak karung-karung berisi bangkai ikan di dasar Danau Toba yang diduga memang sengaja dibuang. Karung-karung tersebut berada pada kedalaman sekitar 40 meter. Saat proses peninjauan ini berlangsung, Direktur Utama PT Aquafarm Nusantara untuk Proyek Toba, Juan Carlos sempat mendatangi rombongan Bupati. Juan mengklaim mereka bekerja sesuai dengan Standard Operasional Prosedur (SOP).
"Kita punya SOP beda sekali, bukan seperti ini," ujarnya.
Bupati Darwin mengakui penenggelaman ikan ke dasar Danau terbukti di Areal PT Aquafarm. Selanjutnya, kasus tersebut diserahkan kepada Kepolisian. Barang bukti tersebut pun dibawa ke Kantor Polres Tobasa.
Sementara itu, Humas PT Aquafarm Kantor Medan, Akhmad Syarifuddin Berutu yang dikonfirmasi belum memberikan keterangan terkait tindak lanjut dari temuan tersebut. Konfirmasi yang dilayangkan belum mendapat respon.