Munculnya kelompok masyarakat yang menamakan diri Aliansi Rakyat Pengawal Demokrasi menjadi bentuk kegelisahan masyarakat atas drama politik yang saat ini sedang terjadi di Indonesia.
Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Sibolangit yang menghasilkan nama Moeldoko sebagai ketua umum menjadi role model politik culas yang berpotensi merusak tatanan demokrasi di Indonesia.
"Ini sangat rancu karena melibatkan orang lain di luar kader dari partai itu sendiri. Bisa dikatakan memang ini adalah kudeta dengan proses yang sangat aneh," kata salah seorang penggagas Aliansi Rakyat Pengawal Demokrasi, Ahmady Meuraxa saat memberikan keterangan pers di Medan, Jumat (12/3).
Ahmadi menjelaskan, kehadiran mereka bukan mewakili kepentingan Partai Demokrat sekalipun yang kondisi partai tersebut menjadi pemicu terbentuknya kelompok mereka. Akan tetapi, menurutnya seluruh elemen bangsa penting untuk merespon apa yang dialami oleh Partai Demokrat, sebab tidak tertutup praktik-praktik kudeta dan perampokan partai politik seperti ini akan terus terjadi demi kepentingan segelintir orang.
"Kita khawatir hal-hal yang sama akan terus terjadi hingga ke depan, dan ini sangat tidak baik bagi politik Indonesia," pungkasnya.
Dalam konferensi pers ini, Ahmady Meuraxa didampingi beberapa rekannya sesama penggagas Aliansi Rakyat Pengawal Demokrasi seperti CP Nainggolan, Shohibul Anshor Siregar, Oliv Sudjali, Berman Sinaga dan beberapa lainnya. Hadir juga Ketua DPC Partai Demokrat Kota Medan, Burhanuddin Sitepu.
© Copyright 2024, All Rights Reserved