Pelantikan Bobby Afif Nasution dan Aulia Rachman menjadi Walikota Medan dan Wakil Walikota Medan menjadi akhir dari berbagai kontestasi politik yang mengantarkan mereka menjadi pemimpin Kota Medan hingga lima tahun kedepan.
Karena itu, masyarakat Kota Medan berharap kader-kader partai politik tidak lagi menarik-narik status mereka selaku pemimpin seluruh masyarakat Kota Medan dengan simbolisasi-simbolisasi untuk kepentingan partai politik mereka.
Hal ini disampaikan Ketua Kami Aliansi Anak Medan Utara (KAAMU) Zainuddin terkait pernyataan dari salah seorang politisi PDI Perjuangan Meryl Rouli Saragih pada media yang menyebut bangga calon yang diusung PDI Perjuangan dan kader partai mampu memenangkan hati rakyat.
"Saya katakan kami memilih Bobby Nasution-Aulia Rachman bukan karena PDI Perjuangan, tapi karena objektifitas keduanya," katanya kepada RMOLSumut, Jumat (26/2).
Zainuddin mengatakan pernyataan-pernyataan yang seolah menarik kesimpulan bahwa kemenangan Bobby Nasution karena faktor partai politik tertentu merupakan hal yang menafikan keberadaan para relawan yang berjuang.
"Tanpa tim dan relawan yang berjibaku memenangkan Bobby, hampir bisa dipastikan Bobby tidak menang karena disinyalir hampir semua partai politik pengusung pada saat itu hanya duduk manis," ujarnya.
Karena itu kata Zainuddin, partai politik dan kader-kader mereka harus cerdas membangun opini.
"Jangan sampai melukai relawan dan tim. Kami ikhlas membantu kemenangan Bobby untuk mewujudkan Kota Medan yang lebih baik," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved