Hasil perolehan suara di Pilkada Medan 2020 tidak akan menutup karir politik Akhyar Nasution dan Salman Alfarisi.
Karir politik mereka akan tetap cemerlang jika mampu merawat konsituten mereka di Kota Medan. Perolehan 48 persen suara pada Pilkada Medan 2020 merupakan tiket penting untuk menatap panggung politik 2024 mendatang.
"Artinya dia harus menjaga 'entertain' politiknya. Itu sangat penting bagi mereka," kata pengamat politik, Pandapotan Tamba, Jumat (29/1).
Mantan komisioner KPU Medan ini menjelaskan, salah satu cara menjaga konstituen tentunya dengan menunjukkan sikap politik yang baik kepada konstituennya. Permohonan sengketa pilkada 2020 di Mahkamah Konstitusi (MK) menurutnya menjadi hal yang dapat mempengaruhi elektabilitasnya, sebab pada situasi terakhir ini Akhyar dan Salman justru mangkir dari sidang perdana.
"Ini bukan sikap politisi sejati, ini akan membuat konstituennya kecewa. Artinya, kalau memang bertarung ya bertarung, kalau mengaku kalah ya langsung terima," ungkapnya.
Sosok Akhyar Nasution dan Salman Alfarisi menurut Tamba merupakan sosok yang harus diakui sebagai putra-putra terbaik di Kota Medan dan Sumatera Utara. Dan panggung politik 2024 sangat terbuka bagi mereka untuk meraih sukses.
"Saya kira tinggal menjaga konstituen saja yang harus dipertahankan," pungkasnya.
Diketahui permohonan sengketa Pilkada Medan 2020 yang diajukan oleh Akhyar-Salman berpotensi gugur di MK. Hal ini karena pihaknya mangkir dari sidang perdana.
© Copyright 2024, All Rights Reserved