Seruan agar pemerintah menghentikan tindakan represif terhadap warga Pulau Rempang dan Galang, Batam yang menolak relokasi.
Sekalipun pemerintah beralasan relokasi terhadap warga tersebut untuk kebutuhan investasi, namun aspek kemanusiaan tidak boleh dihilangkan begitu saja.
“Pelaksanaan pembangunan dan investasi harus mempertimbangkan aspek manusianya, membuat warga negara diperlakukan selayaknya manusia. BUkan seenaknya diusir dan digusur atas nama pembangunan dan investasi,” kata Sekjern Gerakan Boemi Poetera, Abdullah Rasyid, Selasa (12/9/2023).
Aktivis muda yang juga penggagas Gerakan #BanggaMedan ini mengatakan aksi represif hingga kekerasan yang dilakukan oleh aparat terhadap warga menunjukkan betapa mereka tidak mendapatkan haknya untuk mempertahankan kampung halamannya.
“Kita menyayangkan munculkan korban yang mengalami cedera, traumia hingga kerugian material. Kekerasan dan tindakan represif tanpa pandang bulu itu juga menyasar anak-anak, kita mengutuk keras tindakan itu,” ujar politisi muda Partai Demokrat yang juga berasal dari suku Melayu ini.
Menurut Abdullah Rasyid, tidak ada warga yang anti pembangunan dan investasi. Hanya saja, pendekatan dan sosialisasi harus dilakukan dengan baik dan mengedepankan solusi terbaik.
“Kami akan terus meneriakkan dan ikut memperjuangkan hak-hak rakyat MElayu dan juga meminta agar pembangunan pabrik disana dihentikan sementara hingga tercapai kesepakatan antara para pihak,” demikian Abdullah Rasyid.
© Copyright 2024, All Rights Reserved