Gebrakan awal yang dilakukan oleh Bobby Nasution seperti penertiban bangunan liar di kawasan Kesawan dan pencopotan lurah yang melakukan pungli merupakan hal yang perlu dilanjutkan dengan berbagai gebrakan lainnya.
Demikian disampaikan Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumatera Utara dalam diskusi bertema '100 Hari Bobby-Aulia, Bagaimana?' di Cafe Roman Kopi, Sabtu (5/6/2021) malam.
Menurut Abyadi, usai melakukan gebrakan tersebut, praktis tidak ada gebrakan lain yang dilakukan oleh menantu presiden Jokowi tersebut.
"Di awal terpesona dengan langkah Bobby, mulai penertiban bangunan liar di Jalan Ahmad Yani, cuma jangan berhenti sampai di situ," katanya.
Dalam pandangan Ombdusman selaku pengawas pemerintah dalam pelayanan publik, Bobby Nasution dan wakilnya masih perlu menunjukkan konsistensi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pencopotan lurah dan kepling menurutnya memang perlu diapresiasi. Juga terkait persoalan sampah dan terhambatnya pembayaran insentif tenaga kesehatan RSU Pirngadi yang beberapa waktu lalu sempat memicu aksi unjuk rasa.
"Dan itu memang kita apresiasi dan sekali lagi kita ingin layanan seperti ini dilanjutkan, jangan hanya untuk pencitraan di awal saja," ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPD PDIP Sumut Aswan Jaya mengatakan, tugas partai politik pengusung dan pendukung telah selesai ketika mengantarkan Bobby Nasution-Aulia Rachman sebagai Wali Kota dan Wakil Walikota Medan.
"Jadi kini mereka milik masyarakat Kota Medan. Ini penting disampaikan," kata Aswan Jaya.
Pihaknya mencatat, ada 5 prioritas kerja Pemko Medan yang patut didukung agar terwujud. Yakni kesehatan, kebersihan kota, kualitas infrastruktur, tata kelola ruang kota seperti Kesawan dan Merdeka Walk serta penanganan banjir.
"Pengentasan banjir ini dilakukan hampir di segala lini. Di antaranya kordinasi intensif sengan kementerian serta upaya normalisasi sungai. Ini akan kita tunggu seperti apa nantinya," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved