KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha) melaksanakan kegiatan sosialisasi dengan tema "Sosialisasi Penegakan Hukum Persaingan Usaha Yang Sehat" kepada kalangan pengusaha, pelaku UMKM dan aktivis di Kota Medan.
Kegiatan ini diisi oleh para pembicara seperti DR Guntur Syahputra Saragih (Wakil Ketua KPPU), Ridho Pamungkas S.I.P (Kepala Kantor KPPU Wilayah I Medan), Hendro Susanto (Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara), dan DR. Syafrizal Helmi (Pengamat Ekonomi).
Wakil Ketua KPPU RI, DR Guntur Syahputra Saragih menegaskan UU Nomor 5 Tahun 1999 hadir untuk mewujudkan persaingan usaha yang sehat.
“Demi menjaga kepentingan umum dan meningkatkan efisiensi ekonomi, mreujudkan iklim usaha yang kondusif, mencegah praktek monopoli, dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam usaha,” katanya.
Hal yang sama disampaikan oleh Harry Agustanto (Komisioner KPPU RI). Menurutnya salah satu kejahatan dalam berusaha adalah adanya aksi monopoli. Tidak hanya merugikan di kalangan pengusaha, namun hal ini juga akan berimbas merugikan konsumen.
"Beberapa waktu lalu, ketika harga minyak goreng diisukan naik, banyak beberapa oknun melakukan penimbunan minyak goreng. Ketika terjadi kelangkaan, maka harga oun melambung tinggi. Hal hal seperti ini harus ditindaklanjuti langsung,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah I Kota Medan, Ridho Pamungkas menekankan aturan yang sama juga berlaku bagi kalangan pengusaha pada tingkat UMKM.
“Semua diatur dan diawasi oleh KPPU. Kita tidak hanya pengusaha besar saja, pengusaha menengah ke bawah pun ada aturannya, kita mencegah terjadinya monopoli usaha,” sebutnya.
Hal yang sama disampaikan oleh Hendro Susanto selaku Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara. Sosok yang selalu peduli pada masyarakat kecil yang memiliki usaha pun terus mendorong untuk tetap produktif dalam menjalankan usaha.
"Kita disini sebagai wakil rakyat tetap harus mendorong usaha rakyat. Kita bantu pasarkan produk produk yang ada di Sumut ke provinsi lain. Agar cepat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat kecil,” ungkapnya.
Kegiatan Sosialisasi ini pun ditutup oleh DR. Syafrizal Helmi selaku pengamat ekonomi. Ia menjelaskan, perkembangan teknologi semakin maju membuat seluruh pengusaha harus cakap dalam mengelola usaha dengan pendekatan digitalisasi
"Kita harus cakap dalam berbisnis. Untuk menyambut tahun 2030, target Indonesia mewujudkan 4.0 dan menjadi top 10 ekonomi global. Untuk mendukung ini, semua usaha harus didukung oleh sistem digital yang ada pada era 4.0. Selain mempermudah konsumen, produsen pun dituntut untuk maju dalam mengembangkan bisnis mereka. Kita harus cakap dan siap untuk itu agar kita tidak tertinggal dengan negara lain." sebutnya.
Ilham Fadli selaku Ketua PB HMI selaku tokoh pemuda dan agent of change memberikan kesimpulan untuk sosialisasi agar peserta yang hadir sebagai pelaku usaha harus mengikuti setiap aturan dan terus berinovasi dalam meningkatkan produk produk untuk mencapai top 10 global ekonomi di dunia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved