Lockdown yang dilakukan oleh banyak negara dipastikan tidak dapat menghentikan penyebaran virus corona jika tidak diikuti langkah-langkah kesehatan lain. Hal ini disampaikan Pakar Darurat Utama organisasi kesehatan dunia (WHO), Mike Ryan. "Yang benar-benar perlu kita fokuskan adalah menemukan mereka yang sakit, mereka yang memiliki virus, lalu mengisolasi mereka, menemukan kontak mereka, dan mengisolasi mereka," ujarnya ketika melakukan wawancara pada Minggu (22/3) di televisi. "Bahayanya sekarang dengan penguncian, jika kita tidak menerapkan langkah-langkah kesehatan masyarakat yang kuat sekarang, ketika pembatasan gerakan dan penguncian itu dicabut, bahayanya penyakit ini akan melompat kembali," lanjut Ryan seperti dimuat Reuters. Ryan kemudian menyebutkan China, Singapura, dan Korea Selatan sebagai contoh. Di ketiga negara tersebut dilakukan pembatasan yang ketat di mana pengujian massal dilakukan pada setiap suspect yang seharusnya dicontoh oleh Eropa yang saat ini menjadi pusat penyebara virus. "Setelah kami menekan transmisi, kami harus mencari virusnya. Kita harus berjuang melawan virus," tegas Ryan. Saat ini, sebagian besar negara Eropa bahkan Amerika Serikat sudah memberlakukan pembatasan, bahkan lockdown untuk memerangi virus. Di mana sekolah, tempat ibadah, toko, hingga restoran ditutup dan warga harus tetap tinggal di dalam rumah.[R]
Lockdown yang dilakukan oleh banyak negara dipastikan tidak dapat menghentikan penyebaran virus corona jika tidak diikuti langkah-langkah kesehatan lain. Hal ini disampaikan Pakar Darurat Utama organisasi kesehatan dunia (WHO), Mike Ryan. "Yang benar-benar perlu kita fokuskan adalah menemukan mereka yang sakit, mereka yang memiliki virus, lalu mengisolasi mereka, menemukan kontak mereka, dan mengisolasi mereka," ujarnya ketika melakukan wawancara pada Minggu (22/3) di televisi. "Bahayanya sekarang dengan penguncian, jika kita tidak menerapkan langkah-langkah kesehatan masyarakat yang kuat sekarang, ketika pembatasan gerakan dan penguncian itu dicabut, bahayanya penyakit ini akan melompat kembali," lanjut Ryan seperti dimuat Reuters. Ryan kemudian menyebutkan China, Singapura, dan Korea Selatan sebagai contoh. Di ketiga negara tersebut dilakukan pembatasan yang ketat di mana pengujian massal dilakukan pada setiap suspect yang seharusnya dicontoh oleh Eropa yang saat ini menjadi pusat penyebara virus. "Setelah kami menekan transmisi, kami harus mencari virusnya. Kita harus berjuang melawan virus," tegas Ryan. Saat ini, sebagian besar negara Eropa bahkan Amerika Serikat sudah memberlakukan pembatasan, bahkan lockdown untuk memerangi virus. Di mana sekolah, tempat ibadah, toko, hingga restoran ditutup dan warga harus tetap tinggal di dalam rumah.© Copyright 2024, All Rights Reserved