Masyarakat yang menamakan diri Aliansi Masyarakat Lingkar Tambang (Almas Lintang) Silima Pungga-punga melakukan aksi turun ke jalan meminta salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Yayasan Diakonia Pelangi Kasih (YDPK) agar angkat kaki dari desa mereka.
Tuntutan ini mereka sampaikan karena menilai, LSM tersebut kerap melakukan aksi provokatif agar masyarakat menolak kegiatan dan aktivitas tambang yang dilakukan oleh PT Dairi Prima Mineral (DPM).
"Ada penghasut yang menghambat investasi. Kami sangat berharap kepada pemerintah begitu juga kepada investor, kami mendukung penuh hadir untuk meningkatkan perekonomian masyarakat lingkar tambang," kata koordinator aksi Sahbin Cibro.
Menurut Sahbin, YDPK saat ini telah beralih dari kegiatan utama mereka dalam bidang pelayanan kasih kepada masyarakat menjadi pihak yang berbicara mengenai lingkungan hidup. Perubahan ini yang membuat mereka curiga adanya pihak lain dibalik perubahan fokus pendampingan LSM tersebut. Pengunjuk rasa juga keberatan dengan berbagai aksi LSM tersebut dalam menolak kehadiran tambang dengan mengatasnamakan masyarakat lingkar tambang.
"Mereka itu bukan masyarakat lingkar tambang dari Parongil. Kami inilah penduduk asli warga Parongil. Mereka bikin aksi di Kantor Gubernur Sumut dengan mengatasnamakan masyarakat lingkar tambang, padahal mereka bukan masyarakat lingkar tambang," pungkasnya.
Aksi unjuk rasa tersebut dilakukan oleh warga dengan membawa spanduk dan poster yang berisikan berbagai tuntutan dan memampangkannya di depan Kantor Camat Silima Pungga Pungga. Mereka kemudian melanjutkan aksinya dengan berjalan ke kantor YDPK di Parongil. Aksi ini berjalan aman dibawah pengawalan ketat dari pihak kepolisian.
© Copyright 2024, All Rights Reserved