Kekecewaan juga disampaikan warga Medan, Sutrisno. Menurut pemilik sebuah grosir itu, mestinya para pemimpin malu kepada warga Sumut khususnya Kota Medan yang mencari rezeki dengan cara yang baik dan legal.
\"Pemimpin itu mesti malu kepada warga Medan. Meski kami terus dihimpit masalah perekonomian, jalan yang macet, pungli di sana-sini, preman di sana-sini, tapi kami tetap mencari rezeki halal dan tak melanggar hukum,\" kata Sutrisno.
Menurut Sutrisno, wajar saja kini Sumut dipandang sebagai pabrik koruptor.
\"Ya ngga bisa disalahkan orang di luar Sumut memandang kita sebagai gudang dan pabrik korupsi. Nah, pejabat saja lakukan itu, ngga tau malu,\" lanjut Sutrisno.
Diluar kewajaran Sumut dikenal sebagai daerah penghasil koruptor yang subur, Sutrisno mengaku malu dan kesal. Dia berpendapat, sudah waktunya pemilihan kepala daerah kembali ke masa sebelum Pilkada langsung.
\"Ini sangat memalukan. Kami warga malu. Inilah kalau kampanye sudah hambur-hamburkan uang. Semua kepala daerah yang digaruk KPK adalah hasil Pilkada langsung. Kembalikan saja ke DPRD biar aman Sumut dan Medan ini,\" demikian Sutrisno. [R]
" itemprop="description"/>Kekecewaan juga disampaikan warga Medan, Sutrisno. Menurut pemilik sebuah grosir itu, mestinya para pemimpin malu kepada warga Sumut khususnya Kota Medan yang mencari rezeki dengan cara yang baik dan legal.
\"Pemimpin itu mesti malu kepada warga Medan. Meski kami terus dihimpit masalah perekonomian, jalan yang macet, pungli di sana-sini, preman di sana-sini, tapi kami tetap mencari rezeki halal dan tak melanggar hukum,\" kata Sutrisno.
Menurut Sutrisno, wajar saja kini Sumut dipandang sebagai pabrik koruptor.
\"Ya ngga bisa disalahkan orang di luar Sumut memandang kita sebagai gudang dan pabrik korupsi. Nah, pejabat saja lakukan itu, ngga tau malu,\" lanjut Sutrisno.
Diluar kewajaran Sumut dikenal sebagai daerah penghasil koruptor yang subur, Sutrisno mengaku malu dan kesal. Dia berpendapat, sudah waktunya pemilihan kepala daerah kembali ke masa sebelum Pilkada langsung.
\"Ini sangat memalukan. Kami warga malu. Inilah kalau kampanye sudah hambur-hamburkan uang. Semua kepala daerah yang digaruk KPK adalah hasil Pilkada langsung. Kembalikan saja ke DPRD biar aman Sumut dan Medan ini,\" demikian Sutrisno. [R]
"/>Kekecewaan juga disampaikan warga Medan, Sutrisno. Menurut pemilik sebuah grosir itu, mestinya para pemimpin malu kepada warga Sumut khususnya Kota Medan yang mencari rezeki dengan cara yang baik dan legal.
\"Pemimpin itu mesti malu kepada warga Medan. Meski kami terus dihimpit masalah perekonomian, jalan yang macet, pungli di sana-sini, preman di sana-sini, tapi kami tetap mencari rezeki halal dan tak melanggar hukum,\" kata Sutrisno.
Menurut Sutrisno, wajar saja kini Sumut dipandang sebagai pabrik koruptor.
\"Ya ngga bisa disalahkan orang di luar Sumut memandang kita sebagai gudang dan pabrik korupsi. Nah, pejabat saja lakukan itu, ngga tau malu,\" lanjut Sutrisno.
Diluar kewajaran Sumut dikenal sebagai daerah penghasil koruptor yang subur, Sutrisno mengaku malu dan kesal. Dia berpendapat, sudah waktunya pemilihan kepala daerah kembali ke masa sebelum Pilkada langsung.
\"Ini sangat memalukan. Kami warga malu. Inilah kalau kampanye sudah hambur-hamburkan uang. Semua kepala daerah yang digaruk KPK adalah hasil Pilkada langsung. Kembalikan saja ke DPRD biar aman Sumut dan Medan ini,\" demikian Sutrisno. [R]
"/>