Aksi Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menjewer kuping pelatih Biliar Choki Aritonang kembali memicu keriuhan.
- KPU Putuskan Tetap Gunakan Kotak Suara Kardus di Pemilu 2024
- Lusa Gelar Rakernas di Medan, N4J Pastikan Jadi Terdepan Dukung Indonesia Emas 2045
- DPRD Medan Dorong PUD Pasar Kreatif Tarik Minat Pembeli
Baca Juga
Hal ini menambah beberapa keriuhan sebelumnya yang juga kerap terjadi.
Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sumatera Utara, Aswan Jaya menilai cara seperti ini tidak lagi mencerminkan seorang peimpin yang mampu memberikan teladan di Sumatera Utara.
"Jewer pelatih, kemudian sampaikan kata-kata yang tidak pantas, Edy Rahmayadi sebagai Gubsu tidak memberikan keteladanan, hanya mempertontonkan rendahnya adab, mempermalukan diri sendiri," kata Aswan Kepada wartawan, Rabu (29/12/2021).
Dia menilai, tindakan yang dilakukan oleh Gubsu Edy, sangat tidak mencerminkan visi dan misinya untuk membawa masyarakat Sumut yang maju dan bermartabat.
Sehingga, lanjut Aswan, pihaknya mendorong Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah untuk mengamabil langkah-langkah untuk menjalankan fungsi keteladanan sebegai pemimpin masyarakat Sumut.
"Wagubsu mengambil lebih banyak peran untuk menyelamatkan Sumut dari Gubsu yang sudah berkali-kali melakukan tindakan dan mengeluarkan pernyataan yang membuat ricuh," ujarnya.
Disi lain, Aswan mengatakan, bahwa pembangunan di Sumut tidak berjalan dengan baik, akan tetapi justru sangan banyak menimbulkan kontroversi. Sehingga dalam situasi darurat seperti saat ini, sudah sangat pantas Wagubsu mengambil peran.
"Kita khawatir, presiden nanti pun akan dijewernya saat hanya karena tidak tepuk tangan saat gubsu pidato, Sumut dalam keadaan darurat kepemimpinan," pungkasnya.
- DPRD Medan: Wacana Penanganan Banjir Rob Belawan Jangan Hanya Wacana
- Musa Rajekshah Harap Pemimpin Masa Depan Lahir dari KAHMI
- Empat Pulau Aceh Masuk Wilayah Sumut, Anggota DPRA Minta Permendagri Dicabut