Hal ini diutarakan Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah saat membuka Seleksi Pemagangan ke Jepang, di Aula Serbaguna Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) Agro Nusantara, Jalan Willem Iskandar Medan, Senin (28/10). Dua sikap penting yang harus dijunjung, pesan Wagub adalah disiplin dan kejujuran.
“Kalian pasti sudah tahu negara Jepang itu sangat menghargai waktu dan sikap jujur. Kalau kalian baik, saya yakin mereka akan prioritaskan nanti dari Sumut. Jadi, adik-adik kalian yang kepingin juga punya kesempatan,” kata Wagub.
Wagub pun berharap agar program ini terus berlanjut. Setiap tahunnya, diharapkan lebih banyak lagi peserta yang ikut. Kepada Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Sumut, diminta agar sosialisasi gencar dilakukan di seluruh kabupaten/kota.
“Tak hanya di Sumut, masalah ketenagakerjaan ini memang masih menjadi persoalan. Untuk itu, program seperti ini harus kita dukung. Khususnya untuk tenaga kerja terampil, jangan tenaga kerja kasar,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala International Manpower Development Organization Japan Nijisima menyebut bahwa program pemagangan telah dimulai Jepang sejak tahun 1993. Negara yang paling banyak menjadi tenaga kerja adalah Cina dan negara-negara ASEAN. Saat ini ada sekitar 400.000 pekerja dari ASEAN, dari Indonesia berjumlah sekitar 20.000.
“Tapi saya bangga, dari Sumut tahun ini adalah jumlah terbanyak yang ikuti seleksi yakni lima ratusan peserta. Tahun sebelumnya, hanya sekitar 200 atau 300 peserta. Mudah-mudahan tahun-tahun berikutnya akan terus bertambah, dan kerja sama Jepang dengan Indonesia, khususnya Sumut semakin baik,” ujar Nijisima.
Ada beberapa tahapan yang akan diikuti peserta mulai dari administrasi, kesamaptaan, matematika dasar, fisik, wawancara, kesehatan, bahasa, dan training.
Sebelumnya, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Sumut Harianto Butar-Butar menyebut bahwa total pendaftar yang mengikuti seleksi program pemagangan ke Jepang berjumlah sebanyak 530 orang terdiri dari 495 orang laki-laki dan perempuan 35 orang. Kebanyakan berasal dari SMK dengan keahlian, disusul SMA, dan nurse atau perawat.
“Tidak ada kuota berapa yang bisa ikut, selama memenuhi standar, sebanyak-banyaknya bisa diterima dan diberangkatkan ke Jepang,” jelas.[R]
" itemprop="description"/>Hal ini diutarakan Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah saat membuka Seleksi Pemagangan ke Jepang, di Aula Serbaguna Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) Agro Nusantara, Jalan Willem Iskandar Medan, Senin (28/10). Dua sikap penting yang harus dijunjung, pesan Wagub adalah disiplin dan kejujuran.
“Kalian pasti sudah tahu negara Jepang itu sangat menghargai waktu dan sikap jujur. Kalau kalian baik, saya yakin mereka akan prioritaskan nanti dari Sumut. Jadi, adik-adik kalian yang kepingin juga punya kesempatan,” kata Wagub.
Wagub pun berharap agar program ini terus berlanjut. Setiap tahunnya, diharapkan lebih banyak lagi peserta yang ikut. Kepada Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Sumut, diminta agar sosialisasi gencar dilakukan di seluruh kabupaten/kota.
“Tak hanya di Sumut, masalah ketenagakerjaan ini memang masih menjadi persoalan. Untuk itu, program seperti ini harus kita dukung. Khususnya untuk tenaga kerja terampil, jangan tenaga kerja kasar,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala International Manpower Development Organization Japan Nijisima menyebut bahwa program pemagangan telah dimulai Jepang sejak tahun 1993. Negara yang paling banyak menjadi tenaga kerja adalah Cina dan negara-negara ASEAN. Saat ini ada sekitar 400.000 pekerja dari ASEAN, dari Indonesia berjumlah sekitar 20.000.
“Tapi saya bangga, dari Sumut tahun ini adalah jumlah terbanyak yang ikuti seleksi yakni lima ratusan peserta. Tahun sebelumnya, hanya sekitar 200 atau 300 peserta. Mudah-mudahan tahun-tahun berikutnya akan terus bertambah, dan kerja sama Jepang dengan Indonesia, khususnya Sumut semakin baik,” ujar Nijisima.
Ada beberapa tahapan yang akan diikuti peserta mulai dari administrasi, kesamaptaan, matematika dasar, fisik, wawancara, kesehatan, bahasa, dan training.
Sebelumnya, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Sumut Harianto Butar-Butar menyebut bahwa total pendaftar yang mengikuti seleksi program pemagangan ke Jepang berjumlah sebanyak 530 orang terdiri dari 495 orang laki-laki dan perempuan 35 orang. Kebanyakan berasal dari SMK dengan keahlian, disusul SMA, dan nurse atau perawat.
“Tidak ada kuota berapa yang bisa ikut, selama memenuhi standar, sebanyak-banyaknya bisa diterima dan diberangkatkan ke Jepang,” jelas.[R]
"/>Hal ini diutarakan Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah saat membuka Seleksi Pemagangan ke Jepang, di Aula Serbaguna Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) Agro Nusantara, Jalan Willem Iskandar Medan, Senin (28/10). Dua sikap penting yang harus dijunjung, pesan Wagub adalah disiplin dan kejujuran.
“Kalian pasti sudah tahu negara Jepang itu sangat menghargai waktu dan sikap jujur. Kalau kalian baik, saya yakin mereka akan prioritaskan nanti dari Sumut. Jadi, adik-adik kalian yang kepingin juga punya kesempatan,” kata Wagub.
Wagub pun berharap agar program ini terus berlanjut. Setiap tahunnya, diharapkan lebih banyak lagi peserta yang ikut. Kepada Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Sumut, diminta agar sosialisasi gencar dilakukan di seluruh kabupaten/kota.
“Tak hanya di Sumut, masalah ketenagakerjaan ini memang masih menjadi persoalan. Untuk itu, program seperti ini harus kita dukung. Khususnya untuk tenaga kerja terampil, jangan tenaga kerja kasar,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala International Manpower Development Organization Japan Nijisima menyebut bahwa program pemagangan telah dimulai Jepang sejak tahun 1993. Negara yang paling banyak menjadi tenaga kerja adalah Cina dan negara-negara ASEAN. Saat ini ada sekitar 400.000 pekerja dari ASEAN, dari Indonesia berjumlah sekitar 20.000.
“Tapi saya bangga, dari Sumut tahun ini adalah jumlah terbanyak yang ikuti seleksi yakni lima ratusan peserta. Tahun sebelumnya, hanya sekitar 200 atau 300 peserta. Mudah-mudahan tahun-tahun berikutnya akan terus bertambah, dan kerja sama Jepang dengan Indonesia, khususnya Sumut semakin baik,” ujar Nijisima.
Ada beberapa tahapan yang akan diikuti peserta mulai dari administrasi, kesamaptaan, matematika dasar, fisik, wawancara, kesehatan, bahasa, dan training.
Sebelumnya, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Sumut Harianto Butar-Butar menyebut bahwa total pendaftar yang mengikuti seleksi program pemagangan ke Jepang berjumlah sebanyak 530 orang terdiri dari 495 orang laki-laki dan perempuan 35 orang. Kebanyakan berasal dari SMK dengan keahlian, disusul SMA, dan nurse atau perawat.
“Tidak ada kuota berapa yang bisa ikut, selama memenuhi standar, sebanyak-banyaknya bisa diterima dan diberangkatkan ke Jepang,” jelas.[R]
"/>