USU Harus Sadar Bahwa Dia Milik Masyarakat Sumatera Utara

Perguruan tinggi seharusnya menunjukkan sumbangsih besar dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang ada di tengah masyarakat. Sepanjang berbagai persoalan terjadi secara terus-menerus pada satu daerah, maka sumbangsih perguruan tinggi di daerah tersebut menjadi hal yang layak dipertanyakan.

Hal ini disampaikan Dr. dr. H Abidinsyah Siregar dalam diskusi terbuka alumni USU 'Robohnya Surau Peradaban' yang digelar secara virtual, Rabu (20/1) malam.

"Dari banyak penelusuran kita di internet, kita bisa melihat banyak sekali persoalan di Sumatera Utara. Misalnya, kita masih mengimpor jagung dari luar, dimana peran Fakultas Pertanian USU untuk menciptakan benih unggul meningkatkan produksi jagung kita. Masalah konflik agraria dimana Sumatera Utara menjadi salah satu penyumbang kasus terbesar, dimana peran Fakultas Hukum USU, itu masih beberapa contoh belum lagi bidang lain," katanya.

Abidinsyah yang juga menjadi salah seorang pengurus IKAL USU ini menjelaskan, thema 'Robohnya Surau Peradaban' harus dilihat dengan menjadikan USU seperti sebuah surau yang menjadi pusat sebuah peradaban. Dan dalam cakupan luas, Sumatera Utara seharusnya mendapat manfaat luar biasa atas keberadaan USU selaku PTN pertama di luar Pulau Jawa. 

"Tapi kita bisa melihat sejauh ini 'peradaban' dari USU yang diharapkan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat, belum terjawab. Ini yang menjadi pertanyaan, kenapa?. USU itu lengkap semua fakultasnya. Tentunya ini harus kita jawab bersama," ungkapnya.

"USU harus tau bahwa dia adalah milik rakyat Sumatera Utara bukan milik pemerintah. Karena dari sejarahnya mulai dari pengadaan lahan hingga bangunan itu adalah sumbangsih orang di Sumatera Utara. Pemerintah hanya melanjutkan saja," tambahnya.

Diskusi terbuka alumni USU ini diinisiasi oleh beberapa alumni USU seperti Agusnadi Talah, Dr Umar Zein dan beberapa alumni lainnya. 

"Kita merasa alumni USU perlu membicarakan apa yang saat ini terjadi di kampus yang kita cintai ini. Kita berharap dari diskusi ini kita bisa memberikan sumbangsih pemikiran di 'surau peradaban' ini," kata dr Umar Zein saat menyampaikan kata pengantarnya pada diskusi yang diikuti puluhan alumni kampus yang terletak di Jalan Dr Mansyur, Medan tersebut.