Transformasi IAKN jadi UNTARA Bukan Kebutuhan Prioritas, Bupati Taput Diminta Fokus Tingkatkan IPM

Pro kontra mengenai usulan transformasi Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) menjadi Universitas Negeri Tapanuli Raya (UNTARA) masih terus bergulir. 

Kebijakan Bupati Tapanuli Utara (Taput) yang mengirimkan kembali proposal usulan pendirian UNTARA sebagai transformasi dari IAKN pada 21 April 2023 dengan melampirkan dukungan dari Sekretaris Bersama Unived Evangelical Missions (Sekber UEM) yang terdiri dari 11 gereja disayangkan oleh sebahagian pihak.

Salah satunya yakni Mantan Ketua Kaum Milenial Indonesia (KAMI) Taput, Doni Rahmadi Butarbutar. Menurutnya, transformasi menjadi UNTARA bukanlah kebutuhan prioritas pendidikan tinggi di kawasan Tapanuli Raya.

“Merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tapanuli Utara,  Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Tapanuli Utara masih berada di bawah Kabupaten Kota terdekat dengan Tapanuli Utara seperti Toba, Kota Sibolga, dan Kota Padang Sidempuan,” katanya dalam keterangan tertulis kepada redaksi, Rabu (10/5/2023).

Data yang disampaikannya, saat ini IPM Taput berada di angka 74,14 dan berada satu tingkat di bawah Kota Sibolga dengan angka IPM 74,74, diatas Nilai IPM Kota Sibolga ada Kabupaten Karo 75,36 , Kabupaten Toba 75,96 , Kota Padang Sidempuan 76,05 , Kota Tebing Tinggi 76,17 , Kabupaten Deli Serdang 76,19 , Kota Binjai 76,95 , Kota Pematang Siantar 79,70,  dan Kota Medan dengan IPM 81,76 dan menempati posisi teratas dengan Status Capaian Pembangunan Manusia Sangat Tinggi (IPM > 80).

Menurutnya, jika melihat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Tapanuli Utara Tahun 2022, maka disana disuguhkan data komponen IPM. Dan benar ada peningkatan IPM Taput dari 2021 ke 2022, namun pertumbuhan tertinggi tahun 2022 itu ada pada komponen pengeluaran riil per kapita yang disesuaikan (PPP) per tahun bukan komponen Rata Lama Sekolah (RLS) penduduk Taput yang berusia diatas 25 Tahun. 

“Pengeluaran rill per kapita Kabupaten Taput pada tahun 2022 berada di angka 11,892 atau jumlah pengeluaran per kapita masyarakat di Kabupaten Taput adalah sekitar Rp 11.892.000,- per tahun nya, sebut Putra Daerah Taput tersebut,” ujarnya.

Lebih lanjut Doni menambahkan bahwa capaian IPM Tapanuli Utara (Taput) sendiri mengalami peningkatan dan konsisten meningkat sejak 2014 - 2022. Maka dirinya berharap agar Bupati Taput harusnya fokus saja pada peningkatan IPM dari pada hanya terus menerus mengusulkan transformasi IAKN menjadi UNTARA yang dapat menimbulkan polarisasi di tengah masyarakat yang pro maupun yang kontra.