Insiden tenggelamnya kapal selam Nanggala 402 dinilai akan menjadi salah satu penghambat bagi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono untuk menjadi Panglima TNI.
Tragedi yang menghilangkan 53 nyawa prajurit itu akan dinilai sebagai kegagalannya dalam menjalankan tugas dan fungsi.
"Menurut saya sudah tertutup kemungkinan bagi KSAL Yudo untuk dapat dipercaya menjadi Panglima TNI. Presiden Jokowi dan DPR tentu bukan tidak mungkin akan juga menilai demikian," ujar Pakar politik dan hukum Universitas Nasional (Unas), Saiful Anam, dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (25/8/2021).
Sehingga kata Saiful, menurutnya KSAL Yudo sangat sulit dipilih menjadi Panglima TNI. Sebab, kinerja utamanya dalam melakukan perawatan terhadap perlengkapan dan peralatan TNI AL dianggap tidak berhasil.
Apalagi, insiden tenggelamnya kapal selam Nanggala 402 bukan hanya menjadi sorotan masyarakat Indonesia, tetapi juga internasional.
"Selain itu bisa jadi Internasional baik Amerika maupun China tidak berkenan bagi Indonesia untuk memilih KASAL Yudho untuk menduduki jabatan tertinggi dalam TNI," pungkas Saiful.
Nama lain yang digadang berpotensi menggantikan Hadi Tjahjanto adalah KSAD Jenderal Andika Perkasa.
Meski dia akan pensiun di akhir tahun 2022, sosoknya dianggap tepat memimpin TNI karena rekam jejaknya bisa menjadi sosok yang bisa membawa TNI disegani di lingkungan internasional.
© Copyright 2024, All Rights Reserved