Tim Fleet One Quick Response (F1QR) Pangkalan TNI AL Lhokseumawe Lantamal I, Koarmada I menggagalkan penyelundupan bawang merah di Alur Perairan Air Masin, Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, Sabtu (23/5). Bawah seberat kurang lebih 25 ton tersebut diduga berasal dari Malaysia dan diangkut menggunakan Kapal Motor berbendera Indonesia KM Arafah GT 15. Komandan Lantamal I Laksma TNI Abdul Rasyid mengatakan pengungkapan kasus ini dilakukan setelah pihaknya menerima adanya informasi mengenai penyeludupan bawang tersebut. "Tim F1QR Lanal Lhokseumawe mendapatkan informasi akan adanya penyelundupan bawang merah ilegal melalui jalur Perairan Alur Air Masin di Aceh Tamiang. Berbekal informasi tersebut, tim menyusun rencana guna menindaklanjuti laporan dari Masyarakat tersebut dan langsung melakukan pemantauan di sekitar perairan yang disinyalir biasa digunakan penyelundup dalam melakukan aksinya," katanya. Ia menambahkan, jelang Hari Raya Idul Fitri 1441 H maupun pada hari H, pihaknya akan terus melakukan patroli maupun patroli intelijen. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi kegiatan-kegiatan ilegal berupa kejahatan dan penyeludupan komoditi maupun narkoba. "Termasuk TKI Ilegal dari luar negeri yang akhir-akhir ini marak terjadi," ujarnya. TNI AL menghimbau dan berharap kepada masyarakat untuk dapat berpartisipasi melaporkan apabila ada kecurigaan terhadap kegiatan ilegal di Perairan terutama di wilayah kerja Lantamal I. "Akan kita tindak lanjuti sekecil apapun informasi yang berasal dari Masyarakat. Keberhasilan penangkapan Penyelundupan Bawang Merah yang diperkirakan diselundupkan dini hari tadi dari Malaysia berkat kerjasama Personel kita di Lapangan dalam menyikapi laporan dari Masyarakat," ungkapnya. Sebelumnya Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Lhokseumawe Letkol Laut (P) Dimmi Oumry, menjelaskan, penangkapan tersebut berlangsung pada Sabtu (23/5) dini hari. Saat itu tim mereka mendeteksi adanya kapal bermuatan berat. Tim kemudian memberi sinyal cahaya agar kapal tersebut berhenti, namun sinyal tersebut justru diabaikan. Bahkan kapal menambah kecepatan sehingga dikejar oleh petugas. "Sebelum bisa menjangkau Kapal terduga penyelundup, tampak dari kejauhan terlihat beberapa ABK Kapal Muat yang dikejar melompat ke boat pemandu yang ada di samping kapal mereka dan langsung memacu kecepatan berusaha untuk melarikan diri. Tidak lama, Tim bisa mendekati dan mendapati kapal bermuatan yang ditinggalkan oleh ABKnya dalam posisi kandas karena menabrak pohon bakau," sebutnya. Dari pemeriksaan awal di Lapangan, didapati KM. Arafah GT. 15 berbendera Indonesia tanpa ABK setelah sebelumnya diketahui melarikan diri, memuat bawang merah tanpa dokumen dengan bobot diperkirakan kurang lebih 25 Ton yang dikemas dalam ratusan karung kecil dan diduga diselundupkan dari Malaysia. KM Arafah GT. 15 yang kandas, selanjutnya diputuskan ditarik ke Posmat TNI AL Langsa pada Sabtu sore setelah sebelumnya menunggu air pasang guna memudahkan penarikan Kapal. Kapal tersebut diperkirakan tiba di Posmat TNI AL Langsa pada Sabtu malam nanti. "Terhadap kedatangan KM. Arafah GT. 15 di Posmat TNI AL Langsa, Pangkalan TNI AL Lhokseumawe akan melakukan protokol dan menerapkan prosedur tetap dalam penanganan pada masa Pandemi Covid-19 dengan cara melakukan penyemprotan disinfektan kepada Kapal serta pemeriksaan muatan untuk mengetahui lebih detail muatan bawang merah sebelum dilakukan penyerahan ke Bea Cukai untuk dilakukan proses lanjutan," pungkasnya.[R]
Tim Fleet One Quick Response (F1QR) Pangkalan TNI AL Lhokseumawe Lantamal I, Koarmada I menggagalkan penyelundupan bawang merah di Alur Perairan Air Masin, Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, Sabtu (23/5). Bawah seberat kurang lebih 25 ton tersebut diduga berasal dari Malaysia dan diangkut menggunakan Kapal Motor berbendera Indonesia KM Arafah GT 15. Komandan Lantamal I Laksma TNI Abdul Rasyid mengatakan pengungkapan kasus ini dilakukan setelah pihaknya menerima adanya informasi mengenai penyeludupan bawang tersebut. "Tim F1QR Lanal Lhokseumawe mendapatkan informasi akan adanya penyelundupan bawang merah ilegal melalui jalur Perairan Alur Air Masin di Aceh Tamiang. Berbekal informasi tersebut, tim menyusun rencana guna menindaklanjuti laporan dari Masyarakat tersebut dan langsung melakukan pemantauan di sekitar perairan yang disinyalir biasa digunakan penyelundup dalam melakukan aksinya," katanya. Ia menambahkan, jelang Hari Raya Idul Fitri 1441 H maupun pada hari H, pihaknya akan terus melakukan patroli maupun patroli intelijen. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi kegiatan-kegiatan ilegal berupa kejahatan dan penyeludupan komoditi maupun narkoba. "Termasuk TKI Ilegal dari luar negeri yang akhir-akhir ini marak terjadi," ujarnya. TNI AL menghimbau dan berharap kepada masyarakat untuk dapat berpartisipasi melaporkan apabila ada kecurigaan terhadap kegiatan ilegal di Perairan terutama di wilayah kerja Lantamal I. "Akan kita tindak lanjuti sekecil apapun informasi yang berasal dari Masyarakat. Keberhasilan penangkapan Penyelundupan Bawang Merah yang diperkirakan diselundupkan dini hari tadi dari Malaysia berkat kerjasama Personel kita di Lapangan dalam menyikapi laporan dari Masyarakat," ungkapnya. Sebelumnya Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Lhokseumawe Letkol Laut (P) Dimmi Oumry, menjelaskan, penangkapan tersebut berlangsung pada Sabtu (23/5) dini hari. Saat itu tim mereka mendeteksi adanya kapal bermuatan berat. Tim kemudian memberi sinyal cahaya agar kapal tersebut berhenti, namun sinyal tersebut justru diabaikan. Bahkan kapal menambah kecepatan sehingga dikejar oleh petugas. "Sebelum bisa menjangkau Kapal terduga penyelundup, tampak dari kejauhan terlihat beberapa ABK Kapal Muat yang dikejar melompat ke boat pemandu yang ada di samping kapal mereka dan langsung memacu kecepatan berusaha untuk melarikan diri. Tidak lama, Tim bisa mendekati dan mendapati kapal bermuatan yang ditinggalkan oleh ABKnya dalam posisi kandas karena menabrak pohon bakau," sebutnya. Dari pemeriksaan awal di Lapangan, didapati KM. Arafah GT. 15 berbendera Indonesia tanpa ABK setelah sebelumnya diketahui melarikan diri, memuat bawang merah tanpa dokumen dengan bobot diperkirakan kurang lebih 25 Ton yang dikemas dalam ratusan karung kecil dan diduga diselundupkan dari Malaysia. KM Arafah GT. 15 yang kandas, selanjutnya diputuskan ditarik ke Posmat TNI AL Langsa pada Sabtu sore setelah sebelumnya menunggu air pasang guna memudahkan penarikan Kapal. Kapal tersebut diperkirakan tiba di Posmat TNI AL Langsa pada Sabtu malam nanti. "Terhadap kedatangan KM. Arafah GT. 15 di Posmat TNI AL Langsa, Pangkalan TNI AL Lhokseumawe akan melakukan protokol dan menerapkan prosedur tetap dalam penanganan pada masa Pandemi Covid-19 dengan cara melakukan penyemprotan disinfektan kepada Kapal serta pemeriksaan muatan untuk mengetahui lebih detail muatan bawang merah sebelum dilakukan penyerahan ke Bea Cukai untuk dilakukan proses lanjutan," pungkasnya.© Copyright 2024, All Rights Reserved