Kendati demikian, Puji mengaku tidak gegabah mengatakan bahwa KSPI hanya membawa gerbong kosong untuk memberikan dukungannya kepada paslon 02 Prabowo-Sandi.
\"Saya tidak akan gegabah mengatakan itu gerbong kosong, tetapi perlu saya sampaikan, tidak hanya SPN saja, tetapi banyak (ke paslon 01). Namun persoalannya mereka tidak mengungkapkan hal tersebut,\" sebutnya.
Di tempat yang sama, Ketua Umum DPP SPN, Djoko Heriyono bersama sejumlah pengurus lainnya juga ikutan menyinggung dukungan KSPI kepada pasangan Prabowo-Sandi. Dukungan itu, kata dia, tidak mewakili kepentingan kelembagaan federasi khususnya federasi SPN.
\"SPN merasa hanya dijadikan komoditas politik semata tanpa mempertimbangkan realitas dan nilai-nilai perjuangan buruh, yang kemudian membuat kedaulatan federasi menjadi tergerus,\" ujarnya.
\"Sebagai bentuk penolakan terhadap hegemoni dan politisasi ke dan sekaligus untuk menyelamatkan marwah dan kedaulatan federasi dan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada anggota SPN, maka kami mengalihkan dukungan kepada pasangan 01 Jokowi-Maruf,\" lanjutnya.
Dukungan yang diberikan ini sebagai bentuk perjuangan politik demi memperkuat posisi tawar kaum buruh ke dalam berbagai agenda pembangunan yang diusung Jokowi-Maruf di masa yang akan datang.
\"Kami percaya akan lebih mampu menjadi penyambung kepentingan kaum buruh untuk mewujudkan kesejahteraan warga negara dan keadilan sosial,\" sebutnya.
Lebih jauh, Djoko menyampaikan, dukungan diberikan kepada pasangan 01 karena dinilai memiliki visi yang lebih pro buruh karena dan berkomitmen meletakkan pondasi pembangunan nasional melalui penguatan sumber daya manusia, termasuk kualitas pekerja.
\"Selain itu, realitas di bawah menunjukkan sebagian besar kader-kader SPN yang berpartisipasi dalam pemilu legislatif tersebar ke dalam parpol-parpol pendukung Jokowi-Maruf,\" tutupnya.[R]
" itemprop="description"/>
Kendati demikian, Puji mengaku tidak gegabah mengatakan bahwa KSPI hanya membawa gerbong kosong untuk memberikan dukungannya kepada paslon 02 Prabowo-Sandi.
\"Saya tidak akan gegabah mengatakan itu gerbong kosong, tetapi perlu saya sampaikan, tidak hanya SPN saja, tetapi banyak (ke paslon 01). Namun persoalannya mereka tidak mengungkapkan hal tersebut,\" sebutnya.
Di tempat yang sama, Ketua Umum DPP SPN, Djoko Heriyono bersama sejumlah pengurus lainnya juga ikutan menyinggung dukungan KSPI kepada pasangan Prabowo-Sandi. Dukungan itu, kata dia, tidak mewakili kepentingan kelembagaan federasi khususnya federasi SPN.
\"SPN merasa hanya dijadikan komoditas politik semata tanpa mempertimbangkan realitas dan nilai-nilai perjuangan buruh, yang kemudian membuat kedaulatan federasi menjadi tergerus,\" ujarnya.
\"Sebagai bentuk penolakan terhadap hegemoni dan politisasi ke dan sekaligus untuk menyelamatkan marwah dan kedaulatan federasi dan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada anggota SPN, maka kami mengalihkan dukungan kepada pasangan 01 Jokowi-Maruf,\" lanjutnya.
Dukungan yang diberikan ini sebagai bentuk perjuangan politik demi memperkuat posisi tawar kaum buruh ke dalam berbagai agenda pembangunan yang diusung Jokowi-Maruf di masa yang akan datang.
\"Kami percaya akan lebih mampu menjadi penyambung kepentingan kaum buruh untuk mewujudkan kesejahteraan warga negara dan keadilan sosial,\" sebutnya.
Lebih jauh, Djoko menyampaikan, dukungan diberikan kepada pasangan 01 karena dinilai memiliki visi yang lebih pro buruh karena dan berkomitmen meletakkan pondasi pembangunan nasional melalui penguatan sumber daya manusia, termasuk kualitas pekerja.
\"Selain itu, realitas di bawah menunjukkan sebagian besar kader-kader SPN yang berpartisipasi dalam pemilu legislatif tersebar ke dalam parpol-parpol pendukung Jokowi-Maruf,\" tutupnya.[R]
"/>
Kendati demikian, Puji mengaku tidak gegabah mengatakan bahwa KSPI hanya membawa gerbong kosong untuk memberikan dukungannya kepada paslon 02 Prabowo-Sandi.
\"Saya tidak akan gegabah mengatakan itu gerbong kosong, tetapi perlu saya sampaikan, tidak hanya SPN saja, tetapi banyak (ke paslon 01). Namun persoalannya mereka tidak mengungkapkan hal tersebut,\" sebutnya.
Di tempat yang sama, Ketua Umum DPP SPN, Djoko Heriyono bersama sejumlah pengurus lainnya juga ikutan menyinggung dukungan KSPI kepada pasangan Prabowo-Sandi. Dukungan itu, kata dia, tidak mewakili kepentingan kelembagaan federasi khususnya federasi SPN.
\"SPN merasa hanya dijadikan komoditas politik semata tanpa mempertimbangkan realitas dan nilai-nilai perjuangan buruh, yang kemudian membuat kedaulatan federasi menjadi tergerus,\" ujarnya.
\"Sebagai bentuk penolakan terhadap hegemoni dan politisasi ke dan sekaligus untuk menyelamatkan marwah dan kedaulatan federasi dan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada anggota SPN, maka kami mengalihkan dukungan kepada pasangan 01 Jokowi-Maruf,\" lanjutnya.
Dukungan yang diberikan ini sebagai bentuk perjuangan politik demi memperkuat posisi tawar kaum buruh ke dalam berbagai agenda pembangunan yang diusung Jokowi-Maruf di masa yang akan datang.
\"Kami percaya akan lebih mampu menjadi penyambung kepentingan kaum buruh untuk mewujudkan kesejahteraan warga negara dan keadilan sosial,\" sebutnya.
Lebih jauh, Djoko menyampaikan, dukungan diberikan kepada pasangan 01 karena dinilai memiliki visi yang lebih pro buruh karena dan berkomitmen meletakkan pondasi pembangunan nasional melalui penguatan sumber daya manusia, termasuk kualitas pekerja.
\"Selain itu, realitas di bawah menunjukkan sebagian besar kader-kader SPN yang berpartisipasi dalam pemilu legislatif tersebar ke dalam parpol-parpol pendukung Jokowi-Maruf,\" tutupnya.[R]
Dukungan sejumlah organisasi serikat buruh tampaknya pecah pada Pilpres 2019. Dewan Pengurus Pusat (DPP) Serikat Pekerja Nasional (SPN) yang merupakan federasi di bawah Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) justru membelot menyatakan dukungan kepada pasangan Jokowi-Maruf.
SPN diklaim memiliki anggota terbanyak di antara anggota KSPI. SPN memiliki basis di 15 provinsi dengan anggota 341.868 pekerja.
Ketua Bidang Politik DPP SPN, Puji Santoso memastikan dukungan SPN bakal berpengaruh besar dan diyakini arus yang berada di bawah sangat banyak yang mendukung paslon nomor urut 01.
"Kalau pun terbelah image ada di pasangan 02 (Prabowo-Sandi), tetapi fakta di lapangan tidak seperti itu. Memang framing buruh ada di pasangan 02 itu sangat ampuh akan tetapi itu tidak sampai di bawah. Justru di bawah masih sangat banyak yang mendukung pak Jokowi," ujar Puji di Jakarta, Kamis (4/4) kemarin.
Kendati demikian, Puji mengaku tidak gegabah mengatakan bahwa KSPI hanya membawa gerbong kosong untuk memberikan dukungannya kepada paslon 02 Prabowo-Sandi.
"Saya tidak akan gegabah mengatakan itu gerbong kosong, tetapi perlu saya sampaikan, tidak hanya SPN saja, tetapi banyak (ke paslon 01). Namun persoalannya mereka tidak mengungkapkan hal tersebut," sebutnya.
Di tempat yang sama, Ketua Umum DPP SPN, Djoko Heriyono bersama sejumlah pengurus lainnya juga ikutan menyinggung dukungan KSPI kepada pasangan Prabowo-Sandi. Dukungan itu, kata dia, tidak mewakili kepentingan kelembagaan federasi khususnya federasi SPN.
"SPN merasa hanya dijadikan komoditas politik semata tanpa mempertimbangkan realitas dan nilai-nilai perjuangan buruh, yang kemudian membuat kedaulatan federasi menjadi tergerus," ujarnya.
"Sebagai bentuk penolakan terhadap hegemoni dan politisasi ke dan sekaligus untuk menyelamatkan marwah dan kedaulatan federasi dan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada anggota SPN, maka kami mengalihkan dukungan kepada pasangan 01 Jokowi-Maruf," lanjutnya.
Dukungan yang diberikan ini sebagai bentuk perjuangan politik demi memperkuat posisi tawar kaum buruh ke dalam berbagai agenda pembangunan yang diusung Jokowi-Maruf di masa yang akan datang.
"Kami percaya akan lebih mampu menjadi penyambung kepentingan kaum buruh untuk mewujudkan kesejahteraan warga negara dan keadilan sosial," sebutnya.
Lebih jauh, Djoko menyampaikan, dukungan diberikan kepada pasangan 01 karena dinilai memiliki visi yang lebih pro buruh karena dan berkomitmen meletakkan pondasi pembangunan nasional melalui penguatan sumber daya manusia, termasuk kualitas pekerja.
"Selain itu, realitas di bawah menunjukkan sebagian besar kader-kader SPN yang berpartisipasi dalam pemilu legislatif tersebar ke dalam parpol-parpol pendukung Jokowi-Maruf," tutupnya.[R]
Dukungan sejumlah organisasi serikat buruh tampaknya pecah pada Pilpres 2019. Dewan Pengurus Pusat (DPP) Serikat Pekerja Nasional (SPN) yang merupakan federasi di bawah Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) justru membelot menyatakan dukungan kepada pasangan Jokowi-Maruf.
SPN diklaim memiliki anggota terbanyak di antara anggota KSPI. SPN memiliki basis di 15 provinsi dengan anggota 341.868 pekerja.
Ketua Bidang Politik DPP SPN, Puji Santoso memastikan dukungan SPN bakal berpengaruh besar dan diyakini arus yang berada di bawah sangat banyak yang mendukung paslon nomor urut 01.
"Kalau pun terbelah image ada di pasangan 02 (Prabowo-Sandi), tetapi fakta di lapangan tidak seperti itu. Memang framing buruh ada di pasangan 02 itu sangat ampuh akan tetapi itu tidak sampai di bawah. Justru di bawah masih sangat banyak yang mendukung pak Jokowi," ujar Puji di Jakarta, Kamis (4/4) kemarin.
Kendati demikian, Puji mengaku tidak gegabah mengatakan bahwa KSPI hanya membawa gerbong kosong untuk memberikan dukungannya kepada paslon 02 Prabowo-Sandi.
"Saya tidak akan gegabah mengatakan itu gerbong kosong, tetapi perlu saya sampaikan, tidak hanya SPN saja, tetapi banyak (ke paslon 01). Namun persoalannya mereka tidak mengungkapkan hal tersebut," sebutnya.
Di tempat yang sama, Ketua Umum DPP SPN, Djoko Heriyono bersama sejumlah pengurus lainnya juga ikutan menyinggung dukungan KSPI kepada pasangan Prabowo-Sandi. Dukungan itu, kata dia, tidak mewakili kepentingan kelembagaan federasi khususnya federasi SPN.
"SPN merasa hanya dijadikan komoditas politik semata tanpa mempertimbangkan realitas dan nilai-nilai perjuangan buruh, yang kemudian membuat kedaulatan federasi menjadi tergerus," ujarnya.
"Sebagai bentuk penolakan terhadap hegemoni dan politisasi ke dan sekaligus untuk menyelamatkan marwah dan kedaulatan federasi dan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada anggota SPN, maka kami mengalihkan dukungan kepada pasangan 01 Jokowi-Maruf," lanjutnya.
Dukungan yang diberikan ini sebagai bentuk perjuangan politik demi memperkuat posisi tawar kaum buruh ke dalam berbagai agenda pembangunan yang diusung Jokowi-Maruf di masa yang akan datang.
"Kami percaya akan lebih mampu menjadi penyambung kepentingan kaum buruh untuk mewujudkan kesejahteraan warga negara dan keadilan sosial," sebutnya.
Lebih jauh, Djoko menyampaikan, dukungan diberikan kepada pasangan 01 karena dinilai memiliki visi yang lebih pro buruh karena dan berkomitmen meletakkan pondasi pembangunan nasional melalui penguatan sumber daya manusia, termasuk kualitas pekerja.
"Selain itu, realitas di bawah menunjukkan sebagian besar kader-kader SPN yang berpartisipasi dalam pemilu legislatif tersebar ke dalam parpol-parpol pendukung Jokowi-Maruf," tutupnya.