Gerakan Nasional Wakaf Tunai yang telah dicanangkan oleh Presiden Jokowi dipastikan akan memunculkan resistensi di tengah masyarakat. Kepercayaan kepada pemerintah dalam pengelolaan keuangan negara menjadi pemicunya.
Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies (Infus) Gde Siriana Yusuf dalam diskusi virtual dengan tema 'Polemik Wakaf Uang' yang digelar oleh Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (28/1).
"Tidak adanya kepercayaan kepada pemerintah itu akan memunculkan resistensi terkait wakaf tunai ini," katanya.
Siriana Yusuf menjelaskan, rezim pemerintahan saat ini dibawah Presiden Jokowi adalah rezim yang sangat berfokus pada infrastruktur dan dunia mengetahui itu. Namun, pelambatan pertumbuhan ekonomi ditambah berbagai persoalan lain seperti isu islamofobia yang terkesan dibiarkan akan sangat mempengaruhi cara pandang umat Islam terhadap kebijakan ini.
"Yang muncul nanti kan anggapan, islamofobia seolah dibiarkan tapi uangnya mau. Kan bisa gitu anggapan yang muncul," ujarnya.
Pola komunikasi dalam menjalankan kebijakan ini juga menurutnya sangat mengecewakan. Menteri Keuangan Sri Mulyani yang langsung mengenakan jilbab saat menyampaikan wacana ini menurutnya juga bisa berakibat fatal.
"Kan ini jadi seperti artis yang kalau mau lebaran pakai hijab. Saya kira ini juga pola komunikasi yang salah," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved