Aksi premanisme yang dilakukan oknum anggota Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP) ditengarai menjadi salah satu penghambat utama pertumbuhan ekonomi di Kota Medan.
Tak pelak, kondisi itu menyebabkan banyak investor yang enggan berinvestasi. Oleh karenanya Wali Kota Medan Bobby Nasution berharap agar aksi premanisme tersebut dapat segera di atasi.
Saat memberikan sambutan di Rapat Kerja Pengendalian Perencanaan dan pelaksanaan Pembangunan Daerah Tahun 2022 di Santika Dyandra Hotel baru-baru ini, menantu Presiden Joko Widodo ini menyoroti aksi premanisme yang dilakukan oknum OKP tersebut. Dikatakannya, beberapa investor dan UMKM mengaku lelah karena kerap dikutip uang.
Dikatakan orang nomor satu di Pemko Medan ini, dirinya tidak membenci OKP.
“Saya tidak pernah benci dengan salah satu OKP. Jadi jangan bilang saya benci sama anggotanya. Yang saya benci hanya kegiatannya saja karena dampaknya menghambat perekonomian di Kota Medan, termasuk kenyamanan berinvestasi,” kata Bobby Nasution ketika itu.
Terkait itu, suami Ketua TP PKK Kota Medan ini minta kepada aparat keamanan untuk segera mengatasi aksi premanisnme tersebut. Di samping itu, Bobby Nasution kepada perangkat daerah terkait seperti Satpol PP, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Badan Kesbangpol), Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) serta Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) untuk membuat program khusus guna mengatasi aksi premanisme tersebut.
Instruksi Bobby Nasution ini pun langsung direspon pimpinan perangkat daerah terkait. Dispora Kota Medan misalnya, akan berkolaborasi dengan Badan Kesbangpol Kota Medan untuk memetakan pemuda yang tergabung dalam OKP. Setelah itu sesuai dengan tupoksi Dispora akan melakukan pembinaan yang mengarah kepada olahraga.
Sikap Bobby Nasution ini mendapat dukungan dari Wakil Dekan Bidang Inovasi, Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Medan Area (UMA) Dr Wan Suryani SE MSi. Sebab, ungkapnya, adanya premanisme membuat ketidaknyamanan orang untuk datang ke ibu kota Provinsi Sumut ini. Apalagi UMKM sebagai penyumbang perekonomian dan lokomotifnya pertumbuhan ekonomi.
“Banyaknya preman yang mengatasnamakan OKP dengan aksi yang merugikan investor dan UMKM. Hal itu berdampak terhadap keamanan dan kenyamanan masyarakat. Karenanya, masalah premanisme patut mendapatkan perhatian lebih karena berhubungan dengan semua aspek kehidupan masyarakat, baik sosial, ekonomi, budaya, politik maupun aspek agama,” ungkap Wan Suryani.
Dalam menanggulangi masalah premanisme ini, Wan Suryani berharap agar Pemko Medan bekerjasama dengan TNI dan POLRI. Kemudian, imbuhnya, diikuti dengan penyuluhan hukum guna meningkatkan kesadaran hukum bagi masyarakat melalui perangkat daerah terkait, termasuk camat, lurah hingga kepala lingkungan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved