Insiden tawuran dua kelompok warga yang berimbas pada salah satu gereja di Belawan harus menjadi perhatian dari aparat keamanan khususnya pihak kepolisian.
Sebab, meskipun tawuran tersebut dipicu saling ejek antara beberapa warga, namun imbasnya yang membuat terjadinya kerusakan pada salah satu gereja serta berujung penjarahan pada beberapa tempat usaha warga harus menjadi pelajaran.
"Kita kan bisa melihat dari video itu bagaimana polisi sangat lamban dalam menangani tawuran. Gereja disana terkena imbas dan hampir terbakar, ada penjarah. Kalau ini tidak dituntaskan, kita khawatir besok lusa isunya bisa menjadi liar," kata Ketua Umum Horas Bangso Batak, Lamsiang Sitompul, Jumat (23/7/2021).
Lamsiang menyebutkan, peristiwa mencekam akibat tawuran yang terjadi sejak tengah malam hingga Rabu (21/7) dini hari di lokasi tersebut harusnya bisa dicegah jika polisi tanggap akan persoalan yang terjadi. Sebab, saling ejek dan saling lempar antar dua kelompok pemuda dari dua pemukiman berbeda tersebut sudah terjadi sebelumnya.
"Polisi tentu memiliki pemetaan potensi gangguan kamtibmas di wilayah hukumnya. Tapi kita tidak melihat adanya upaya pencegahan. Kalau personil Polsek tidak cukup kan bisa minta bantuan Polres, kalau juga tidak cukup minta bantuan Polda, Brimob. Tapi faktanya tawuran berlangsung lama sehingga penanganannya menjadi sulit," ungkapnya.
Menurut Lamsiang, terimbasnya salah satu gereja akibat tawuran tersebut sah saja disebut salah sasaran. Akan tetapi dalam kondisi pandemi yang memicu berbagai kesusahan ditengah masayrakat, maka hal-hal seperti ini rawan berkembang menjadi isu liar.
"Karena masyarakat sekarang gampang terpicu akibat kesusahan akibat pandemi covid-19. Jadi menurut saya, perlu adanya pembenahan aparat keamanan yang bertugas disana. Langkah antisipatif harus dikedepankan," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved