Pemerintahan kolaborasi atau Government Kolaboratif dengan menerapkan konsep pembangunan 'pentahelix' yang ditawarkan Bobby Nasution saat kamoanye Pilkada Medan 2020.
Dalam konsep 'Pentahelix' ada lima elemen yang saling berkaitan erat yaitu pemerintah, DPR, perguruan tinggi, masyarakat dan pers. Jadi satu diantaranya ada elemen pers.
Demikian disampaikan pengamat sosial politik, Dadang Darmawan Pasaributerkait insiden pengusiran yang terjadi di balai kota.
"Yang saya lihat dari kejauhan bahwa tidak adanya jembatan komunikasi yang terbuka antara Bobby dan insan pers, sehingga persoalan itu dibiarkan putus begitu saja dan kedua-duanya bertahan dengan asumsi di pemahamannya masing-masing. Sehingga niat baik pers dan wali kota tidak tersambung sampai sekarang," katanya, Rabu (21/4/2021).
"Sehingga aksi para jurnalis ditanggapi sebagai hal yang negatif oleh pihak Pemko Medan atau orang-orang terdekatnya dan sebaliknya tidak ditanggapinya tuntutan ini dianggap sesuatu hal yang negatif pula oleh insan pers," ia menambahkan.
Menurut Dadang, kedua pihak yang saat ini sedang merenggang tersebut adalah bagian yang tidak terpisahkan dari konsepsi 'Pentahelix' dalam pemerintahan kolaboratif yang diusung oleh pemerintahan Bobby Nasution.
Dadang menilai jika ketegangan dengan pers terus terjadi, maka konsepsi Pemerintahan Kolaboratif yang akan diterapkan Wali Kota Medan Bobby Nasution akan terganggu.
Mantan Ketua Badko HMI Sumut dan aktivis era reformasi itu berpendapat akan ada disfungsi dari kelima elemen dalam konsepsi 'Pentahelix' untuk mewujudkan Government Kolaboratif.
"Jika ini terus terjadi dan tidak diselesaikan, maka terjadi disfungsi dari lima elemen dalam konsep 'Pentahelix' sehingga akan menggangu terwujudnya pemerintahan kolaboratif," tegasnya.
Dengan demikian, lanjutnya, hal tersebut tidak menguntungkan bagi pemerintahan Bobby Nasution ke depan maupun bagi pers.
Sebab menurutnya, kedua elemen ini saling membutuhkan sehingga harus ada dorongan dari semua pihak agar komunikasi dan hubungan keduanya terjalin kembali.
"Bobby harusnya berpikir lebih netral, dengan menerima semua masukan dari berbagai pihak termasuk masukan dari jurnalis. Demikian juga dengan jurnalis, kalau menurut saya kedua-duanya harus lebih maju untuk menganulir kemacetan komunikasi yang terjadi," jelasnya.
"Intinya menurut saya yang dirugikan itu kedua belah pihak, karena ini kan hanya asumsi-asumsi yang memunculkan distorsi dari hubungan komunikasi dari kedua belah pihak," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved