Pihak kepolisian harus menangkap para pelaku perusakan baliho baliho Ketua DPR RI Puan Maharani.
Desakan ini disampaikan tokoh masyarakat Sumatra Utara (Sumut), Suryani Paskah Naiborhu, terkait perusakan baliho sosok yang menjabat Ketua DPR RI tersebut di Jalan Letda Sudjono, Medan.
Suuryani yang menjabat Wakil Bendahara Umum Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (Wabendum DPP GAMKI) ini berpendapat, terlepas dari unsur politisnya, namun baliho Puan Maharani juga harus dipandang selaku sosok pejabat utama negara yang juga menjadi bagian dari marwah bangsa.
"Puan Maharani adalah Ketua DPR RI kita. Beliau adalah simbol negara, artinya diberi kekhususan untuk menyampaikan pandangan-pandangan kebangsaan ke masyarakat," kata Suryani.
Suryani Paskah Naiborhu mengatakan, aksi perusakan baliho Puan Maharani oleh orang tak dikenal (OTK) tersebut bertentangan dengan etika politik.
"Aksi perusakan tersebut seolah-olah menunjukkan adanya kebencian dari kelompok tertentu terhadap Puan Maharani. Dan ini bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi yang kita anut selama ini" ujarnya.
Suryani Paskah Naiborhu juga mengatakan bahwa perusakan terhadap baliho Puan Maharani tersebut juga tidak menunjukkan budaya dan ciri khas masyarakat Indonesia yang dikenal menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan sopan santun. Justru sebaliknya, perusakan terhadap baliho ini menunjukkan sifat kasar dan tidak menghargai kerukunan.
Suryani Paskah Naiborhu juga menyoroti pesan-pesan yang disampaikan Puan Maharani dalam balihonya yang berisikan pesan-pesan kebangsaan.
"Pesan-pesan kebangsaan ini tentu bagus untuk dibaca dan dipahami oleh masyarakat luas," tuturnya.
Suryani Paskah Naiborhu menduga bahwa aksi perusakan tersebut bernuansakan politis dan dilakukan oleh pihak-pihak tertentu yang tidak menyukai Puan Maharani. Khususnya terkait dengan pencalonannya sebagai calon presiden. Oleh karena itu, perlu diketahui lebih lanjut siapa pelaku perusakan untuk mendapatkan alasan dibalik perusakan tersebut.
"Saya meminta dan mendesak Kapolda Sumut untuk menangkap pelaku perusakan baliho tersebut. Ini juga untuk mengingatkan masyarakat bahwa aksi perusakan ini bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi dan nilai-nilai budaya timur yang kita anut selama ini," tuturnya.
Suryani Paskah Naiborhu juga berharap dengan terungkapnya kasus perusakan baliho tersebut maka kedepannya aksi-aksi sejenis tidak lagi terulang. "Mari kita jaga kerukunan dan kedamaian yang selama ini sudah terjalin dengan baik," ujarnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved