Gelaran Formula E yang berlangsung sukses dengan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo maupun Ketua DPR RI Puan Maharani menjadi "kartu mati" bagi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang dipimpin Giring Ganesha.
- Mendaftar Ke KPU, PSI Siap Menangkan Pemilu 2024
- Ternyata Giring Dulu Dikeluarkan Universitas yang Pernah Dipimpin Anies Baswedan
Baca Juga
"Gelaran Formula E kartu mati bagi PSI. PSI mesti memperbaiki pola komunikasi politik," ujar Peneliti Senior Institut Riset Indonesia (Insis), Dian Permata kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (5/6).
Dian yang juga merupakan dosen ilmu politik Universitas Ibnu Chaldun (UIC) ini menilai, PSI telah kesekian kali melakukan blunder komunikasi politik, teranya terkait pergelaran Formula E.
"Di awal wacana pergelaran Formula E, PSI adalah partai yang paling kencang mengkritisi gelaran tersebut. Bahkan, ada kecenderungan untuk menolak," kata Dian.
Bahkan kata Dian, Giring terlihat serius sekali menggarap video mengenai kesiapan pembangunan sirkuit Formula E. Di mana, ending dalam pengambilan video itu tidak menguntungkan bagi Giring, karena terperosok ke dalam lumpur.
"Momen terperosok dan analisa kritis yang salah itu menjadi blunder bagi PSI dan Giring. Publik merekam kekonyolan mereka soal hal itu," pungkas Dian.
- Pindah Partai, Michael Sianipar Akan Dongkrak Suara Perindo
- Jika Gabung ke PSI, Ganjar Makin Tenggelam
- Grace Natalie Safari Politik di Sumut, Nezar Djoeli: Panaskan Mesin Partai Hadapi 2024