Presiden Joko Widodo mau tidak mau harus meninggalkan PDI Perjuangan jika mengikuti dorongan sejumlah pihak yang menginginkan dirinya untuk menjabat presiden tiga periode.
- Singgung Manipulasi Hukum, Megawati Tabuh Genderang Perang ke Kubu Jokowi
- Jokowi dan Keluarganya akan Rugi Jika Gabung PSI
- Jokowi Diminta Jangan Mengkhayal Maju Lagi di Pilpres 2024
Baca Juga
Pasalnya, Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri secara tegas menolak wacana penambahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.
Hal itu ditunjukkan dengan sikap PDI Perjuangan melalui Wakil Ketua MPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Ahmad Basarah yang hanya mengupayakan amandemen terbatas UUD 1945 menetapkan PPHN (Pokok-Pokok Haluan Negara), dan tidak ada penugasan partai untuk mengkaji masa jabatan presiden.
"Jika ingin 3 periode, suka tidak suka, mau tak mau (Jokowi) akan keluar PDIP," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Rabu (30/6).
Menurut Ujang, apabila mantan Walikota Solo itu tetap kekeuh menambah masa jabatan menjadi tiga periode, maka PDI Perjuangan tidak akan mendukungnya. Selin itu, mayoritas rakyat dari berbagai elemen, termasuk mahasiswa juga akan beramai-ramai melakukan penolakan.
"Itu akan menyakitkan bagi PDIP. Semakin 3 periode itu dimunculkan, akan semakin besar gerakan rakyat dan mahasiswa melawannya," demikian pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia ini.
- Singgung Manipulasi Hukum, Megawati Tabuh Genderang Perang ke Kubu Jokowi
- Rapidin Simbolon: Tak Ada Keretakan Pak Jokowi dan Ibu Megawati
- Jokowi dan Keluarganya akan Rugi Jika Gabung PSI