PEMILU legislatif (pileg) 2019 merupakan ajang kompetisi para wakil rakyat. Bertarung untuk menang. Strategi serangan fajar masih menjadi solusi paling ampuh dalam mendapatkan suara pemilih. Yang paling mengkhawatirkan adalah melakukan segala cara agar bisa duduk di kursi dewan terhormat.
Fenomena ini dilakukan oleh oknum calon anggota legislatif (caleg) atau oknum anggota levisltaif ( aleg) yg berharap bisa duduk lagi di kursi empuk tersebut. Apabila hal ini terus terjadi maka proses demokrasi akan ternodai dan masyarakat akan terjebak dalam aktivitas transaksi pragmatis. Hal ini jg menunjukkan ketidakmampuan caleg dalam berkompetisi dan menyikapi daerah pemilihan mereka.
Perubahan strategi sebenarnya sangat diperlukan dalam menciptakan peluang-peluang baru dalam meraih dan mendapat suara rakyat. Di saat semua orang melakukan yang biasa, caleg yang ingin menang di pileg 2019 harus memiliki strategi yang unggul.
Dalam menerapkan strategi yang unggul maka diperlukan perubahan cara berpikir dalam memenangkan serta meraih kepercayaan rakyat harus dibangun dengan model berpikir yang lebih objektif dengan di dasari kebutuhan masyarakat dan kondisi setempat. Caleg seperti menerapkan Aleg Model.
Kami mendefinisikan Aleg Model sebagai logika seorang caleg untuk mampu mendapatkan suara rakyat terbanyak. Untuk memulai aleg model, maka caleg harus memulai dengan 2 (dua) pertanyaan dasar :
1. Siapa yang menjadi pemilih?
2. Program apa yang perlu ditawarkan untuk meraih simpati pemilih?
Upaya mendefinisikan pemilih dan program pada berbagai bidang (ekonomi, kesehatan, pendidikan, dll) akan mengalami kesulitan dalam mengimplementasikannya. Aleg Model akan membantu Caleg dalam mengindentifikasi dan menjelaskan baik pemilih dan program yang akan ditawarkan.
Utamanya, Caleg akan belajar bagaimana caleg bisa mendapatkan simpatik rakyat di daerah pemilihannya dan menuntaskan program yang perlu Caleg lakukan. Caleg akan mengetahui bagaimana mendapatkan suara yang terukur dari setiap program yang ditawarkan.***
Penulis Adalah Pimpinan Umum RMOLSumut serta Bendahara International Motivator Association of Indonesia (IMAS) Chapter
PEMILU legislatif (pileg) 2019 merupakan ajang kompetisi para wakil rakyat. Bertarung untuk menang. Strategi serangan fajar masih menjadi solusi paling ampuh dalam mendapatkan suara pemilih. Yang paling mengkhawatirkan adalah melakukan segala cara agar bisa duduk di kursi dewan terhormat.
Fenomena ini dilakukan oleh oknum calon anggota legislatif (caleg) atau oknum anggota levisltaif ( aleg) yg berharap bisa duduk lagi di kursi empuk tersebut. Apabila hal ini terus terjadi maka proses demokrasi akan ternodai dan masyarakat akan terjebak dalam aktivitas transaksi pragmatis. Hal ini jg menunjukkan ketidakmampuan caleg dalam berkompetisi dan menyikapi daerah pemilihan mereka.
Perubahan strategi sebenarnya sangat diperlukan dalam menciptakan peluang-peluang baru dalam meraih dan mendapat suara rakyat. Di saat semua orang melakukan yang biasa, caleg yang ingin menang di pileg 2019 harus memiliki strategi yang unggul.
Dalam menerapkan strategi yang unggul maka diperlukan perubahan cara berpikir dalam memenangkan serta meraih kepercayaan rakyat harus dibangun dengan model berpikir yang lebih objektif dengan di dasari kebutuhan masyarakat dan kondisi setempat. Caleg seperti menerapkan Aleg Model.
Kami mendefinisikan Aleg Model sebagai logika seorang caleg untuk mampu mendapatkan suara rakyat terbanyak. Untuk memulai aleg model, maka caleg harus memulai dengan 2 (dua) pertanyaan dasar :
1. Siapa yang menjadi pemilih?
2. Program apa yang perlu ditawarkan untuk meraih simpati pemilih?
Upaya mendefinisikan pemilih dan program pada berbagai bidang (ekonomi, kesehatan, pendidikan, dll) akan mengalami kesulitan dalam mengimplementasikannya. Aleg Model akan membantu Caleg dalam mengindentifikasi dan menjelaskan baik pemilih dan program yang akan ditawarkan.
Utamanya, Caleg akan belajar bagaimana caleg bisa mendapatkan simpatik rakyat di daerah pemilihannya dan menuntaskan program yang perlu Caleg lakukan. Caleg akan mengetahui bagaimana mendapatkan suara yang terukur dari setiap program yang ditawarkan.***
Penulis Adalah Pimpinan Umum RMOLSumut serta Bendahara International Motivator Association of Indonesia (IMAS) Chapter
© Copyright 2024, All Rights Reserved